Search

Dogecoin Melejit Lagi, Bitcoin Cuma Naik Tipis-Tipis - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto rebound ke zona hijau pada perdagangan Selasa (1/11/2022), di mana koin digital (token) Dogecoin kembali unggul hari ini.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:10 WIB, Bitcoin naik tipis 0,08% ke posisi harga US$ 20,513,23/koin atau setara dengan Rp 321.032.050/koin (asumsi kurs Rp 15.650/US$). Sedangkan untuk Ethereum menguat 0,47% ke posisi US$ 1.580,5/koin atau Rp 24.734.825/koin.

Sementara untuk token Dogecoin melejit hingga 9,37% menjadi US$ 0,1289/koin (Rp 2.017/koin). Dari kapitalisasi pasarnya, Dogecoin kini berada di atas Cardano dan Solana.

Berikut pergerakan 7 kripto utama non-stablecoin pada hari ini.

Cryptocurrency Dalam Dolar AS Dalam Rupiah Perubahan Harian (%) Perubahan 7 Hari (%) Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC) 20.513,23 321.032.050 0,08% 6,26% 393,60
Ethereum (ETH) 1.580,50 24.734.825 0,47% 17,95% 193,32
BNB 330,04 5.165.126 6,61% 20,50% 52,75
XRP 0,4604 7.205 1,43% 2,21% 23,06
Dogecoin (DOGE) 0,1289 2.017 9,37% 117,38% 17,15
Cardano (ADA) 0,4077 6.381 1,89% 12,74% 14,00
Solana (SOL) 32,78 513.007 0,53% 15,90% 11,77

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin hingga perdagangan awal November 2022 masih bertahan di level psikologis US$ 20.000, di tengah cerahnya kembali pasar kripto, setelah sempat terkoreksi sejenak pada Senin kemarin.

Beberapa analis mengatakan bahwa Bitcoin masih cenderung bergerak sideways di level psikologis US$ 20.000 karena volatilitasnya yang kurang menggembirakan. Namun hal ini bukanlah yang paling buruk.

"Kurangnya volatilitas Bitcoin akhir-akhir ini bukanlah hal yang buruk dan benar-benar dapat menunjukkan tanda-tanda harga bottoming," kata seorang analis yang tidak ingin disebutkan namanya kepada CNBC International.

Mata uang digital telah turun tajam sejak berjalan terik pada tahun 2021 yang melihat Bitcoin naik setinggi US$ 68.990. Tetapi selama beberapa bulan terakhir, harga Bitcoin telah melambung keras di sekitar US$ 20.000, sebagai tanda bahwa volatilitas di pasar telah selesai.

Pekan lalu, volatilitas bergulir 20 hari cryptocurrency turun di bawah indeks Nasdaq dan S&P 500 untuk pertama kalinya sejak 2020, menurut data dari perusahaan riset kripto Kaiko.

Pasar saham dan cryptocurrency turun tajam tahun ini karena kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan penguatan dolar AS.

Korelasi Bitcoin dengan saham telah meningkat dari waktu ke waktu karena semakin banyak investor institusional yang berinvestasi di kripto.

Tetapi harga Bitcoin telah stabil baru-baru ini. Dan bagi beberapa investor, pelonggaran volatilitas itu adalah pertanda baik.

"Bitcoin pada dasarnya telah terikat dalam kisaran antara US$ 18.000 - US$ 25.000 selama 4 bulan terakhir, yang menunjukkan konsolidasi dan potensi pola bottoming out," kata Vijay Ayyar, kepala internasional di crypto exchange Luno, mengatakan kepada CNBC International.

Kini, investor di kripto juga menanti pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Bank sentral paling powerful di dunia ini diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,75% - 4%.

Tetapi pelaku pasar akan melihat apakah The Fed setelahnya akan menghentikan sementara kenaikan suku bunganya, atau menurunkan agresivitasnya.

Beberapa pejabat The Fed juga sudah mengungkapkan keinginan untuk mengendurkan laju kenaikan suku bunga. Sebabnya, ada risiko perekonomian AS akan kembali mengalami double dip recession.

Kontraksi produk domestik bruto (PDB) dalam 2 kuartal sebelumnya secara teknis sudah disebut resesi. Namun, resesi AS di awal tahun ini ringan, bahkan mungkin belum terasa sebab pasar tenaga kerja AS masih sangat kuat, tetapi yang parah akan datang.

Kemudian, pada kuartal III-2022, PBB AS mampu tumbuh sehingga lepas dari resesi. Tetapi, risiko kembali mengalaminya, bahkan lebih parah alias double dip recession sangat besar jika suku bunga terus dinaikkan dengan agresif.

Harapan The Fed akan mengendurkan laju kenaikan suku bunga tersebut menjadi salah satu pemicu kripto cerah dalam beberapa hari terakhir.

Di lain sisi, token 'meme' Dogecoin (DOGE) kembali melonjak setelah sempat terkoreksi sejenak pada Senin kemarin. Bahkan dalam sepekan terakhir, token DOGE makin meroket yakni hingga 117,38%.

DOGE mulai melonjak pada akhir pekan lalu, setelah miliarder dan advokat DOGE, Elon Musk menyelesaikan pembelian Twitter senilai US$ 44 miliar.

Selama empat hari terakhir, Musk telah menegaskan kendalinya atas platform media sosial tersebut. Bahkan pada Senin kemarin, dia langsung memecat beberapa petinggi Twitter sebelumnya.

Menurut analis CoinDesk Glenn Williams, fluktuasi harga DOGE tampaknya berasal dari kekuatan kepribadian Musk dan komunitas dogecoin yang bersemangat daripada indikator ekonomi makro yang telah memengaruhi Bitcoin, Ethereum, dan kripto utama lainnya selama berbulan-bulan.

"Kenaikan DOGE mungkin berkorelasi dengan likuidasi yang berlebihan dan kemungkinan tekanan pendek, dan token mungkin menawarkan peluang short," tulis Williams.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Kripto Terkoreksi Tipis, Tapi Bitcoin Stabil di US$ 21.000


(chd/chd)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMTEwMTA5MzMwNS0xNy0zODQwODgvZG9nZWNvaW4tbWVsZWppdC1sYWdpLWJpdGNvaW4tY3VtYS1uYWlrLXRpcGlzLXRpcGlz0gEA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dogecoin Melejit Lagi, Bitcoin Cuma Naik Tipis-Tipis - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.