TEMPO.CO, Jakarta - Harga Bitcoin (BTC) di perdagangan pasar Eropa ditutup melemah pada Sabtu, 25 Februari 2023 pukul 14.00 WIB. Analis memprediksi harganya akan dibuka fluktuatif tapi melemah pada Senin mendatang, 27 Februari 2023.
Hal ini diungkap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi. Harga ditutup melemah di harga US$ 29,093.10 per koin (-3.39 persen). Adapun volume transaksinya sebesar US$ 25,33 miliar dengan kapitalisasi pasar US$ 446,00 miliar.
“Sedangkan untuk perdagangan Senin, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun melemah di kisaran U$ 21.171.20 per koin sampai U$ 24.752,10 per koin,” kata Ibrahim melalui keterangan resminya, Sabtu, 25 Februari 2023.
Dia menjelaskan harga mayoritas kripto berkapitalisasi pasar terbesar terpantau turun sepekan terakhir. Kinerjanya akhir-akhir ini terpantau cemerlang meskipun masih dilanda kekhawatiran 'gelapnya' ekonomi global.
Menurut analisis Ibrahim, penyebab utamanya adalah ekspektasi bahwa The Fed atau bank sentral Amerika Serikat (AS) akan menggunakan tindakan moneter yang lebih hawkish di tengah inflasi yang lebih panas di AS. Sentimen konsumen AS, kata dia mengutip survey University of Michigan, mencapai level tertinggi 13 bulan pada Februari.
Ini menunjukkan orang AS lebih optimis tentang pengeluaran saat Fed benar-benar membutuhkan mereka untuk menahan diri. Menurut pantauan pedagang valuta asing, ekspektasi suku bunga untuk pertemuan kebijakan Fed pada 22 Maret tetap pada 25 basis poin pada Jumat, meski bisa berakhir dua kali lipat di tengah meningkatnya seruan untuk pengawasan yang lebih ketat dari para hawk bank sentral.
“Sedangkan faktor pendukung lainnya yang dapat memengaruhi harga kripto, yaitu harga dolar AS yang menguat dan mengindikasikan bahwa, lebih banyak orang ingin memegang fiat seperti dolar. Apalagi dolar saat ini juga merupakan trading pair utama pada perdagangan cryptocurrency,” ujar Ibrahim.
Dia melanjutkan, semua orang berharap ekonomi global terus menguat sehingga berdampak positif bagi perdagangan aset kripto ke depan. Sementara itu, investor tengah fokus mengamati sinyal-sinyal kebijakan dari pejabat Fed yang memicu kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin akan tetap menaikkan suku bunganya.
Untuk diketahui, saat ini investor memang cenderung memasang mode wait and see. Meskipun data inflasi sudah mulai melandai, investor masih dibuat was-was kebijakan suku bunga ke depannya dan berbagai data indikator ekonomi lainnya.
Menurut pernyataan resmi, BlueWallet menghentikan koneksi simpul kilatnya ke Lndhub dan akan menghentikan operasi petir custodian. Ini berarti pengguna BlueWallet dari Jaringan Petir Bitcoin harus terhubung ke node untuk terus menggunakan layanan pencahayaan BlueWallet.
Perusahaan pembayaran Jack Dorsey, Block Inc. melaporkan pendapatan Bitcoin senilai US$1,83 miliar dari unit bisnis aplikasi tunai pada kuartal keempat. Ini mewakili penurunan 7 persen dari waktu yang sama tahun lalu.
“Dalam hasil Q4 dan setahun penuh yang diumumkan pada 23 Februari, Block mengaitkan penurunan pendapatan Bitcoin dengan penurunan harga BTC di tahun tersebut. Bitcoin turun sekitar 65 persen sepanjang tahun 2022,” tutur Ibrahim.
Ibrahim, mengutip CEO Sergey Vasylchuk, penyedia taruhan Everstake terus bergerak maju meskipun konflik militer terus berlanjut antara Ukraina dan Rusia. Pada 24 Februari 2022, pasukan militer Rusia menyerang banyak wilayah Ukraina.
Pilihan Editor: Harga Bitcoin Diprediksi Merosot Lebih Rendah dari Rp 334 Juta Pekan Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMicGh0dHBzOi8vYmlzbmlzLnRlbXBvLmNvL3JlYWQvMTY5NTgwMi9oYXJnYS1iaXRjb2luLWRpdHV0dXAtbWVsZW1haC1hbmFsaXMtcHJlZGlrc2ktcGVrYW4tZGVwYW4tZGlidWthLWZsdWt0dWF0aWbSAQA?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bitcoin Ditutup Melemah, Analis Prediksi Pekan Depan Dibuka Fluktuatif - Bisnis Tempo.co"
Posting Komentar