Jakarta, CNBC Indonesia - Harga uang kripto sepanjang pekan ini menguat, khususunya Ethereum menyentuh rekor tertinggi baru, mengiringi kenaikan imbal hasil (yield) obligasi acuan pemerintah Amerika Serikat (AS), meski kemudian berangsur melemah pada penghujung pekan.
Indeks Bitwise 10, yang merekam pergerakan harga 10 mata uang kripto utama di dunia, tercatat melemah 0,8% pada perdagangan Kamis (1/4/2021) menjadi 82,69. Pelemahan terjadi di tengah koreksi mata uang digital tersebut.
Namun secara mingguan, posisi pada Kamis tersebut masih terhitung menguat 6% jika dibandingkan dengan penutupan Jumat akhir pekan lalu, yang berada di level 78. Sejak ditransaksikan pada 15 Oktober 2020, indeks tersebut telah melesat 550%.
Kenaikan indeks kripto terjadi pada Senin ke level 81,4 dan berlanjut sehari kemudian ke 84, yang juga merupakan posisi tertingginya dalam sepekan. Kenaikan tersebut mengiringi imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dari 1,721% (Senin) ke 1,726% (Selasa), hingga menyentuh level tertingginya sepekan pada Rabu di angka 1,746%.
Para investor kian meyakini bahwa mata uang kripto menjadi aset alternatif untuk melindungi nilai (hedging) kekayaan mereka dari gerusan inflasi. Oleh karenanya, aksi buru kripto terjadi manakala ekspektasi inflasi meninggi akibat pemulihan ekonomi yang diyakini kian dekat menyusul vaksinasi dan program infrastruktur Presiden AS Joe Biden senilai US$ 2 triliun.
Ketika inflasi meningkat, pelaku pasar surat utang pun melepas obligasi pemerintah AS dan memilih menggunakan dana segarnya tersebut untuk membeli obligasi seri terbaru yang bakal menawarkan imbal hasil lebih tinggi (untuk mengompensasi kenaikan inflasi). Akibatnya, harga obligasi pun tertekan dan imbal hasil meningkat.
Di dalam indeks Bitwise, Bitcoin menyumbang 75% kapitalisasi pasarnya diikuti Ethereum sebesar 13%. Sebesar 12% sisanya berasal dari mata uang kripto lain seperti Polkadot, Binance Coin, Tether USD, Cardano, XRP, Terra, Uniswap, dan Wrapped Ether.
Sumber: Refinitiv
|
Bitcoin pada hari ini, Minggu (4/4/2021) diperdagangkan di level US$ 57.419,99 per unit, atau melemah 2,13% dari posisi Sabtu pada US$ 58.669,5 per unit. Posisi itu kian jauh dari level tertinggi sepanjang masanya pada 13 Maret 2021 sebesar US$ 61.606,06 (Rp 895,6 juta).
Uang Ethereum juga melemah ke level US$ 2.011,9 per unit, setelah pada Jumat pekan ini menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah pada US$ 2.090,8/unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ags/ags) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/investment/20210404134104-21-235124/bukan-bitcoin-lagi-uang-kripto-ini-terbang-cetak-rekor
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bukan Bitcoin Lagi, Uang Kripto Ini 'Terbang' Cetak Rekor! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar