Search

Kriptografer Harvard: Bitcoin Tidak Ada Gunanya - Blockchain Media Indonesia

Anda boleh saja menafsirkan pernyataan ini sebagai FUD (Fear, uncertainty and doubt): Kripto, seperti Bitcoin tidak berguna bagi orang, selain kelompok atau individu dengan berniat jahat untuk memindahkan uang tanpa diketahui pemerintah. Pernyataan itu keluar dari mulut Bruce Schneier, seorang periset teknologi dan kriptografer dari Universitas Harvard. Tetapi di atas itu semua, ada sejumlah kelemahan argumen Schneier.

Mengutip sejumlah argumen yang sudah sering dibantah oleh pendukung Bitcoin, Schneier percaya realita penerapan Bitcoin saat ini sudah tidak lagi sesuai dengan visi di whitepaper asli yang ditulis Satoshi Nakamoto pada 2008 silam. Ia berpendapat, selain sulit dan beresiko untuk dioperasikan, Bitcoin gagal memenuhi tujuan awalnya, sehingga tidak lagi berguna.

IKLAN

Melalui tulisan di situs Wired, Schneier menyoroti isu kepercayaan sebagai kegagalan terbesar kripto. Menurutnya, kendati diciptakan untuk menjadi basis transaksi elektronik tanpa perlu kepercayaan, pengkajian kritis terhadap arsitektur teknologi blockchain menunjukkan sistem itu tidak bisa berjalan tanpa adanya kepercayaan. Hal ini mengalahkan tujuan diciptakannya sistem tanpa kepercayaan.

Pengguna kripto harus percaya bahwa penambang mengikuti proses yang benar untuk menambang Bitcoin, dan percaya sistemnya tidak akan gagal sehingga mengakibatkan kerugian finansial. Bahkan, kata Schneier, Bitcoin hanya berhasil memindahkan kepercayaan dari manusia ke teknologi yang keamanannya juga tidak terjamin.

“Jika bursa Bitcoin Anda diretas, semua uang Anda hilang. Jika dompet Bitcoin Anda diretas, semua uang Anda hilang. Jika Anda lupa kata sandi, semua uang Anda hilang. Jika ada galat (error) di kode kontrak pintar (smart contract), semua uang Anda hilang,” jelas Schneier.

Dalam sejumlah hal, mempercayai teknologi lebih sulit dibanding mempercayai manusia. Kata Schneier, lebih baik mempercayai sistem legal manusia dibanding detil kode komputer yang tidak bisa diaudit oleh sembarang orang.

Kendati beberapa kritik Schneier terhadap Bitcoin akurat secara teknis, ia juga mengutip penambangan kripto yang memakan energi yang tinggi untuk mendukung argumennya, bahwa kripto tidak berguna. Menurutnya, penambangan kripto adalah ancaman yang besar terhadap lingkungan, sebagai akibat jumlah energi yang dibutuhkan. Argumen ini sudah berulang kali diungkit dan dibantah oleh komunitas kripto.

Selain itu, lanjut Schneier, biaya transaksi Bitcoin tersamarkan dan tersembunyi, tidak seperti biaya transaksi bank yang bisa dihitung dengan mudah. Sebetulnya, biaya transaksi kripto dapat diketahui dengan jelas ketika transaksi akan dikirimkan, baik melalui bursa atau dompet pribadi. Di titik ini, tidak jelas mengapa Schneier membuat argumen ini, selain untuk mendukung opininya sendiri.

Schneier juga berkata, sistem terotomatisasi tidak sepenuhnya bisa dipercaya dan masukan (input) manusia selalu lebih baik, dan teknologi blockchain pada dasarnya bukan tanpa kepercayaan. Pengguna kripto masih harus percaya bursa dan dompet kripto ketika mereka melakukan perdagangan atau bertransaksi. Tetapi, Schneier tidak menyebut apa-apa soal bursa desentralistik, sebuah hal yang nyata-nyata ada dan berlawanan dengan basis argumen Schneier.

Mengakhiri serangannya terhadap kripto, Schneier bilang, imutabilitas blockchain adalah sebuah masalah, sebab jika terjadi kesalahan, tabungan seumur hidup seseorang bisa hilang. Karena itu, kriptografer Harvard tersebut berpendapat uang kripto tidak berguna dan tidak dibutuhkan. Bagaimana menurutmu, sob? [ccn.com/ed]

Ikuti media sosial kami

Ingin Beriklan? Hubungi Kami

Let's block ads! (Why?)

Baca Or Read Again https://blockchainmedia.id/kriptografer-harvard-bitcoin-tidak-ada-gunanya/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kriptografer Harvard: Bitcoin Tidak Ada Gunanya - Blockchain Media Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.