Ini adalah pelajaran bagi siapa saja yang serakah ingin mendulang cuan di aset kripto, seperti Bitcoin yang berisiko tinggi. Berutang banyak untuk membeli aset kripto dan tak mampu mengukur kemampuan adalah pantangan utama. Itulah yang terjadi pada seorang yang mengaku sebagai mantan pramugara Etihad Airlines ini.
Pria itu mengaku terancam hukuman tiga tahun penjara di Uni Emirat Arab (UEA), jika tak mampu melunasi pinjaman senilai US$100.000 (sekitar Rp1,4 miliar dengan kurs hari ini) kepada Emirates Islamic Bank.
Ia meminjam uang itu pada 18 Desember 2017, hari yang sama ketika harga Bitcoin (BTC) mencapai rekor tertinggi sepanjang masa hampir U$20.000 (Rp300 juta-an kala itu).
Malang tak dapat ditolak, setelah tanggal itu harga Bitcoin dan sebagian besar aset kripto lainnya runtuh parah hingga puluhan persen. Hingga saat ini BTC belum masuk masuk ke wilayah “harga keramat” itu.
Pria itu yang berakun “Crypthomie” di Reddit, mengaku sebagai pria berusia 34 tahun dan bukan merupakan warga negara Uni Emirat Arab.
Pada 9 Juni 2020 dia mem-posting sejumlah gambar yang menunjukkan jadwal cicilan ke bank yang harus dia lunasi yang bernilai total 338 ribu dirham (US$109 ribu).
Ia mengaku Etihad telah merumahkan dirinya, gara-gara pandemi COVID-19, sehingga ia tak lagi memiliki penghasilan. Istrinya bernasib serupa, kehilangan pekerjaan dan berutang. Itulah sebabnya ia tak sanggup lagi membayar cicilan, sekitar US$2230 (Rp31 juta) setiap bulan.
Karena ia terus menunggak, ia harus membayar hingga 393.296,80 dirham (sekitar US$127.000) hingga akhir tahun 2021.
“Saya dan teman saya akan dikirim ke penjara dalam beberapa bulan kalau tak segera melunasi. Parahnya, kami tak lagi bisa berkomunikasi membahas masalah ini,” katanya.
Sebelumnya kisah Crypthomie ini cukup viral di komunitas aset kripto khususnya di Reddit pada Agustus 2018, setelah ia mem-posting gambar jadwal cicilan bank yang sama dan mengungkapkan kisah malapetakanya itu.
Setelah kurang dari setahun, ia mengaku rugi 85 persen. Ia mengoleksi beragam aset kripto, selain Bitcoin, di antara NEO, Stellar Lumens (XLM), Litecoin (LTC) dan Ether (ETH). Tak lupa ia mengoleksi sejumlah “shitcoins” dengan kerugian total hingga 95 persen!
“Itu adalah investasi spekulatif pertamaku. Kurasa ini adalah zaman di mana kita masih tidak sadar dan mengambil terlalu banyak risiko,” katanya pada 10 Juni 2020 lalu.
Namun demikian, mengingat ini adalah pengakuan sepihak dan identitasnya anonim di Reddit, bisa jadi pengakuan “mantan pramugara” ini adalah modus untuk mendulang rasa simpati dan harapan atau “donasi” dari komunitas aset kripto.
Bahkan ada pengguna Reddit yang agak iseng menanggapi petaka sang pramugara: “Ya sudah, Anda kabur saja ke negara lain. Mulailah hidup baru.” [Cointelegraph/red]
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berutang Banyak untuk Beli Bitcoin, Mantan Pramugara Ini Terancam Dipenjara - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar