Bitcoin bolehlah sebagai aset kripto perkasa berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Namun, kinerjanya jauh lebih mantap daripada aset kripto yang ada di sektor DeFi (Decentralized Finance).
Menurut penyedia data DeFiPulse , nilai kumulatif aset kripto yang “tersimpan” dalam aplikasi DeFi telah melonjak dari US$1 miliar pada 15 Juni 2020 menjadi US$1,65 miliar pada 26 Juni 2020. Ia tumbuh 65 persen dalam sebelas hari saja.
Pada saat yang bersamaan, harga aset kripto yang terkait sektor DeFi itu, juga tumbuh cepat. Taha Zafar, analis aset kripto mengatakan, kinerja Bitcoin jauh lebih unggul dibandingkan aset kripto di DeFi, seperti Aave (LEND), Kyber Network (KNC) dan Maker (MKR).
“Data menunjukkan, sementara Bitcoin naik 80 persen dalam tiga bulan terakhir, aset kripto di DeFi tampil lebih lebih baik, dengan kinerja lebih dari 100 persen dalam jangka waktu 90 hari,” kata Zafar.
Bahkan pada 26 Juni 2020, Coinmarketcap mencatat bahwa 6 dari 10 aset kripto berkinerja terbaik di 100 teratas, berfokus pada DeFi.
Kendati DeFi masih popular, Zafar memperkirakan Bitcoin akan mengalami reli, ketika sektor DeFi ini mengalami koreksi alias pelemahan. [Forbes/red]
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kinerja Bitcoin versus Aset Kripto Lain di Sektor DeFi — Blockchain Media Indonesia - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar