Menurut Coinmarketcap, pada pukul 16.44 WIB, harga Bitcoin dijual US$ 5.515 atau setara Rp 77,21 juta per koin (asumsi Rp 14.000/US$). Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin sudah turun 23,2% atau setara US$1.781,88 per koin (Rp 24,95 juta).
Penurunan harga Bitcoin juga diikuti dengan amblesnya kapitalisasi pasar Bitcoin. Bila pada 12 Maret kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai US$ 144,69 miliar (Rp 2.025,67 triliun. Maka kini kapitalisasi pasarnya tinggal US$ 100,77 miliar (Rp 1.410.78 triliun).
Artinya dalam dua hari kapitalisasi pasar Bitcoin menguap US$ 43,92 miliar atau setara Rp 614,88 triliun.
Kemarin (12/3/2020), World Health Organization (WHO) secara resmi mengumumkan wabah COVID-19 sebagai pandemi. Kenaikan status ini karena virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini telah menyebar ke sedikitnya 114 negara.
Di mana sebanyak delapan negara di antaranya melaporkan kasus infeksi lebih dari 1.000. Negara-negara itu termasuk Italia, Iran, Korea Selatan, Prancis, Spanyol, Jerman, dan Amerika Serikat (AS).
Pengumuman ini telah memicu kepanikan investor, yang membuat mereka mengalihkan dana yang ke aset save haven atau memilih memegang uang tunai (cash). Salah satu yang dipilih adalah emas. Bahkan harga emas sudah menyentuh level US$1.600-an
(roy/roy) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200313165441-37-144770/dampak-corona-kian-ngeri-nilai-bitcoin-menguap-rp-614-tBagikan Berita Ini
0 Response to "Dampak Corona Kian Ngeri, Nilai Bitcoin Menguap Rp 614 T - CNBC Indonesia"
Posting Komentar