Robert Kiyosaki penulis buku ternama Rich Dad Poor Dad memprediksi bahwa harga Bitcoin akan naik menjadi US$75 ribu atau sekitar Rp1,1 miliar per BTC dalam 3 tahun.
Robert memang sejak beberapa tahun terakhir sangat bullish terhadap emas dan Bitcoin. Tidak seperti pengusaha dan investor sebayanya, Peter Schiff yang pro emas tapi ogah Bitcoin.
“Belilah lebih banyak Bitcoin, perak dan emas. Emas saat ini US$1700. Saya prediksi menjadi US$3000 dalam 1 tahun. Perak saat ini US$17, akan naik US$40 dalam 5 tahun. Sedangkan Bitcoin saat ini US$9800 per BTC. Saya prediksi akan naik menjadi US$75.000 per BTC dalam 3 tahun,” sebut Kiyosaki d Twitter, 16 Mei 2020 lalu.
ECONOMY dying. FED incompetent. Next BAILOUT trillions in pensions. HOPE fading. Bought more gold silver Bitcoin. GOLD @$1700. Predict $3000 in 1 year. Silver @ $17. Predict $40 in 5 years. Bitcoin @$9800. Predict $75000 in 3 years. PRAY for the BEST-PREPARE for the WORST.
— therealkiyosaki (@theRealKiyosaki) May 16, 2020
Berdasarkan angka, prediksi ini mencerminkan peningkatan tahunan yang diperkirakan masing-masing sekitar 76 persen, 19 persen dan 97 persen, masing-masing untuk emas, perak, dan Bitcoin. Ini menunjukkan bahwa, setidaknya berdasarkan perhitungan Kiyosaki, Bitcoin memiliki potensi keuntungan paling menguntungkan dari ketiganya.
Ini bukanlah kali pertama Robert mewacanakan sikap bullish-nya terhadap Bitcoin. Pada 4 Mei 2020 dia mengatakan, “Mengapa banyak orang menjadi miskin? Alasannya adalah karena dolar AS bukanlah store of value (penyimpan/pelindung nilai). Milikilah emas, perak dan Bitcoin, karena itu adalah store of value, unit of account dan exchangeable. Yang menyimpan dolar adalah pecundang.”
Dalam Twitter itu, Kiyosaki pada prinsipnya sedang menggambarkan definisi uang yang ada di benak umum, yakni store of value (penyimpan nilai), medium of exchange (medium pertukaran/alat bayar/alat beli) dan unit of account (satuan hitung nilai/biaya barang dan jasa).
Baginya dolar AS tidak termasuk pada tiga definisi itu, melainkan emas, perak dan Bitcoin. Di satu sisi ini ada benarnya juga, karena uang yang diterbitkan oleh negara alias fiat money nilainya cenderung tereduksi dalam jangka panjang. Ini berbeda dengan emas, aset baik, The God’s Money, yang dibela terus oleh Kiyosaki sejak dulu.
Pada 15 April 2020 ia melanjutkan omongannya soal Bitcoin. Dia bilang begini: “Krisis karena COVID-19 sangatlah baik untuk Bitcoin, emas dan perak. Bank Sentral mencetak mencetak US$10 triliun dolar AS palsu untuk menghemat. Ketika bear akan dimulai, maka emas, Bitcoin dan perak akan bergerak naik. Ini adalah investasi terbaik hari ini. Jangan dilewatkan!”
Sebelumnya lagi, Kiyosaki “membela keunggulan Bitcoin”. Pada Januari 2018 dia diwawancari oleh media berpengaruh di AS, Kitco News. Wawancara kedua, Agustus 2018, dia malah mengatakan, bahwa emas dan Bitcoin bisa menggantikan peran dolar AS dan aset kripto yang lainnya. [red]
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Robert Kiyosaki: Bitcoin Rp1,1 Miliar per BTC dalam 3 Tahun - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar