Bisnis.com, Jakarta - Popularitas aset kripto sebagai salah satu investasi diprediksi kian populer sepanjang 2022. Banyak investor hanya mengetahui Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto utama. Padahal, ada banyak jenis mata uang kripto yang beredar, salah satunya Litecoin (LTC).
Lantas, apa itu Litecoin?
Dikutip dari Investopedia pada Jumat (6/1/2022), Litecoin merupakan mata uang kripto (cryptocurrency) terbesar ke-14 yang didirikan pada 2011, oleh mantan insinyur Google, Charlie Lee.
Diketahui, Litecoin merupakan mata uang virtual peer-to-peer (P2P), yang tidak diatur oleh otoritas pusat dan bukan dibawah naungan pemerintah. Jaringan Litecoin menawarkan pembayaran instan, hampir nol biaya yang dapat dilakukan oleh individu atau institusi di seluruh dunia.
Seperti mata uang virtual pada umumnya, litecoin salah satu bentuk uang digital yang dapat digunakan individu maupun institusi untuk membeli barang dan mentransfer dana antar akun.
Peserta dapat melakukan transaksi dengan Litecoin tanpa menggunakan perantara pihak lain seperti bank, perusahaan kartu kredit, atau layanan pemrosesan pembayaran.
Litecoin dan Bitcoin memiliki perbedaan yang cukup kontras pada algoritma kriptografi yang digunakan masing-masing. Bitcoin menggunakan algoritma SHA-256. Sementara itu, Litecoin menggunakan algoritma yang lebih baru, yang disebut Scrypt.
Pada 31 Agustus 2021 lalu, Bitcoin memiliki kapitalisasi pasar yang jauh lebih besar daripada Litecoin. Dengan nilai total Bitcoin yang beredar, yaitu sekitar US$1 triliun, sedangkan kapitalisasi pasar Litecoin sekitar US$11,9 miliar.
Kapitalisasi pasar Bitcoin akhirnya mengerdilkan semua mata uang digital lainnya. Meski demikian, baik Bitcoin maupun Litecoin keduanya memiliki persediaan yang tetap.
Namun, pasokan Bitcoin cukup terbatas yakni hanya 21 juta koin, sedangkan total pasokan tetap yang dimiliki Litecoin mencapai 84 juta koin.
Alih-alih berfokus pada fungsinya, banyak investor lebih tertarik pada Litecoin sebagai potensi holding dengan jangka panjang. Mirip dengan investasi dalam semua jenis mata uang, investor berspekulasi bahwa Litecoin akan membangun kekayaan relatif lebih cepat dan singkat dari waktu ke waktu.
Keunggulan lainnya yang ditawarkan Litecoin yakni dengan memprioritaskan kecepatan transaksi, dan ini adalah alasan utama popularitasnya.
Waktu konfirmasi transaksi rata-rata jaringan Bitcoin saat ini hanya di bawah sembilan menit per transaksi, sedangkan Litecoin kira-kira 2,5 menit. Jaringan Litecoin dapat menangani lebih banyak transaksi karena waktu pembuatan blok yang lebih singkat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Apa Itu Litecoin dan Apa Bedanya dengan Bitcoin? - Bisnis.com"
Posting Komentar