Search

Bitcoin dkk Bangkit! Ethereum-Solana Meroket, Ada Apa? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga cryptocurrency berhasil bangkit dari zona koreksi pada perdagangan Sabtu (29/1/2022) petang waktu Indonesia, karena investor cenderung mengambil posisi beli di harga rendah (buy on dip) pada hari ini.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 16:00 WIB, hanya kripto berjenis stablecoin yakni Tether dan USD Coin yang diperdagangkan di zona merah pada hari ini.

Sedangkan sisanya berhasil rebound ke zona hijau pada hari ini. Bitcoin melesat 3,39% ke level harga US$ 37.870,92/koin atau setara dengan Rp 544.773.184/koin (asumsi kurs Rp 14.385/US$), Ethereum terbang 7,18% ke level US$ 2.562,85/koin atau Rp 36.866.597/koin, dan Solana meroket 8,23% ke US$ 96,97/koin (Rp 1.394.913/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto

Bitcoin cenderung bertahan di kisaran level US$ 37.000 dan beberapa kripto lainnya juga mulai stabil dan menguat setelah beberapa hari sebelumnya cenderung berfluktuasi di tengah volatilnya pasar saham global.

Analis juga mencari tanda-tanda kemungkinan pembalikan arah (rebound) di pasar ekuitas, yang dapat mendorong investor kembali melakukan pembelian kripto, apalagi pasar kripto kini sudah berada di level rendah, sehingga trader yang ingin mengambil posisi di harga rendah (buy on dip) cenderung besar.

Sejauh ini, beberapa trader tampaknya masih cenderung dilema antara memilih pasar saham atau kripto, karena keduanya juga berada di level rendah.

Namun, aset berisiko masih berpotensi terkoreksi, pasalnya saat ini investor cenderung bimbang karena mereka masih dihadapkan oleh kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) dan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

"Investor cenderung masih akan menarik diri dari pasar saham AS di tengah perkiraan pengetatan kebijakan moneter The Fed," kata Alex Kuptsikevich, analis di FxPro, dikutip dari CoinDesk.

"Jika penjualan berlanjut, maka akan lebih banyak investor yang mengurangi posisi mereka pada aset berisiko, dan mata uang kripto mungkin terkena terlebih dahulu," tambaha Kuptsikevich.

Lebih lanjut, mengingat masih adanya hambatan dari sisi makroekonomi, beberapa analis pun khawatir tentang crypto winter yang akan datang, mirip dengan apa yang terjadi pada 2017-2018.

Tetapi, tampaknya crypto winter sudah tiba, di tandai dengan melemahnya bitcoin hampir 40% dari level tertinggi sepanjang masanya di kisaran level US$ 69.000 yang dicetak pada November 2021.

Namun, beberapa analis mengatakan bahwa koreksi di pasar kripto diprediksi cenderung akan berakhir, setidaknya pada awal Februari.

Edward Moya, senior market analyst di OANDA mengatakan bahwa koreksi di cryptocurrency akan berakhir jika beberapa syarat telah terpenuhi. Adapun syarat tersebut yakni pergerakan Bitcoin dapat stabil di kisaran level US$ 40.000 hingga US$ 50.000 dan pulihnya beberapa kripto alternatif (altcoin) utama.

"Pasar kripto akan pulih jika pergerakan Bitcoin dapat stabil di range US$ 40.000-US$ 50.000 dan bangkitnya kembali beberapa altcoin," kata Moya, dikutip dari CoinDesk, Kamis (27/1/2022).

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220129161655-17-311485/bitcoin-dkk-bangkit-ethereum-solana-meroket-ada-apa

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bitcoin dkk Bangkit! Ethereum-Solana Meroket, Ada Apa? - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.