Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin sebagai salah satu cryptocurrency dengan kapitalisasi pasar dan volume perdagangan terbesar telah mengalami berbagai pasang surut yang membuat harganya naik dan turun.
Berdasarkan laman Yahoo Finance, Bitcoin merupakan salah satu aset cryptocurrency terbaik, bahkan annualized return yang dihasilkan dari Bitcoin mencapai 230 persen pada Maret 2011 hingga Maret 2021.
Banyak hal yang mempengaruhi naik dan turunnya harga Bitcoin selama perjalanannya yang dimulai pada 2009. Bahkan pada tahun tersebut ketika pertama kali diperkenalkan Bitcoin tidak berharga alias USD 0. Dilansir dari Investopedia, Kamis (20/1/2022), berikut harga Bitcoin dari tahun ke tahun.
2009-2015
Bitcoin memiliki harga nol ketika diperkenalkan pada 2009. ini merupakan harga perkenalan di awal oleh Satoshi Nakamoto sang pencipta Bitcoin, karena masih belum banyak yang tertarik dengan Bitcoin. Pada 17 Juli 2010, harganya melonjak menjadi USD 0,09.
Harga Bitcoin naik lagi pada 13 April 2011, dari USD 1,00 ke puncak USD 29,60 pada 7 Juni 2021, dan naik 2,960 persen dalam tiga bulan.
Setelah itu, terjadi resesi tajam di pasar cryptocurrency dan harga Bitcoin mencapai titik terendah USD 2,05 pada pertengahan November. Tahun berikutnya, harganya naik kembali ke USD 4,85 pada 9 Mei.
Pada 2012 terbukti menjadi tahun yang secara umum lancar untuk Bitcoin, tetapi 2013 ada kenaikan harga yang kuat mencapai USD 230 pada tanggal 8 April. Kemudian terjadi penurunan harga yang sama cepatnya, menurunkan harganya menjadi USD 68,50 beberapa minggu kemudian.
Pada awal Oktober 2013, Bitcoin diperdagangkan pada USD123.00; dan di Desember, telah melonjak menjadi USD 1.237.55 kemudian jatuh ke USD 687.02 tiga hari kemudian. Harga Bitcoin merosot hingga tahun 2014 dan menyentuh USD 315.21 pada awal 2015.
2016-2020
Harga Bitcoin perlahan-lahan naik sepanjang tahun 2016 menjadi lebih dari USD 900 pada akhir tahun. Pada 2017, harga Bitcoin berada di sekitar USD 1.000 hingga menembus USD 2.000 pada pertengahan Mei, lalu meroket menjadi USD 19.345,49.
Pada 15 Desember, investor, pemerintah, ekonom, ilmuwan, dan entitas lain mulai mengembangkan cryptocurrency baru untuk bersaing dengan Bitcoin.
Harga Bitcoin bergerak sideways selama dua tahun ke depan dengan sedikit aktivitas. Misalnya, ada kebangkitan harga dan volume perdagangan pada Juni 2019, dengan harga melebihi USD10.000. Namun, kembali turun menjadi USD 6.635,84 pada pertengahan Desember.
Pada tahun 2020 ekonomi ditutup karena pandemi COVID-19, harga Bitcoin kembali aktif. Cryptocurrency memulai tahun ini pada USD 6,965.72. Penutupan saat pandemi dan kebijakan pemerintah selanjutnya memberi ketakutan investor tentang ekonomi global dan mempercepat kenaikan Bitcoin. Pada penutupan 23 November 2020 Bitcoin diperdagangkan seharga USD 19,157,16.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2021-Sekarang
2021-Sekarang
Bitcoin membutuhkan waktu kurang dari sebulan pada tahun 2021 untuk memecahkan rekor harga tahun 2020, melampaui USD 40.000 pada 7 Januari 2021.
Kemudian, pada pertengahan April, harga Bitcoin mencapai tertinggi baru sepanjang masa lebih dari USD 60.000 saat Coinbase, pertukaran cryptocurrency itu go public.
Pada 7 November 2021, Bitcoin kembali mencapai titik tertinggi sepanjang masa, USD 67.549,14. Pada awal Desember 2021, Bitcoin turun menjadi USD 49.243,39 sebelum lebih berfluktuasi karena ketidakpastian tentang inflasi terus menakuti investor seiring munculnya varian baru COVID-19, Omicron.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari Rp 14.000 hingga Rp 900 Juta, Begini Harga Bitcoin dari Tahun ke Tahun - Liputan6.com"
Posting Komentar