Search

Awal Pekan Bitcoin cs Lesu, Investor Wait and See The Fed? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas kripto utama cenderung melemah pada perdagangan Senin (25/7/2022) awal pekan ini, di mana investor cenderung wait and see jelang rilis kebijakan moneter terbaru bank sentral Amerika Serikat (AS).

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin melemah 0,98% ke harga US$ 22.213,44/koin atau setara dengan 332.757.331/koin (asumsi kurs Rp 14.980/US$). Sedangkan Ethereum terkoreksi 0,68% ke US$ 1.545,39/koin atau Rp 23.149.942/koin.

Sedangkan beberapa koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) seperti Cardano ambles 4,21% ke US$ 0,496/koin (Rp 7.430/koin), Dogecoin ambrol 3,58% ke US$ 0,06555/koin (Rp 982/koin), dan XRP merosot 2,77% ke US$ 0,3508/koin (Rp 5.255/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Cryptocurrency Dalam Dolar AS Dalam Rupiah Perubahan Harian (%) Perubahan 7 Hari (%) Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin 22213,44 332757331 -0,98% 5,92% 425,04
Ethereum 1545,39 23149942 -0,68% 13,78% 188,89
Tether 1,00 14980 0,00% 0,03% 65,85
USD Coin 1,00 14980 0,00% 0,00% 55,09
BNB 256,30 3839374 -0,64% 2,00% 41,37
Binance USD 1,00 14961 -0,28% -0,20% 17,56
XRP 0,3508 5255 -2,77% -1,15% 17,06
Cardano 0,4960 7430 -4,21% 9,07% 16,82
Solana 39,03 584669 -2,09% -0,98% 13,57
Dogecoin 0,06555 982 -3,58% 2,50% 8,75

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin kembali terkoreksi ke kisaran harga US$ 22.000 pada perdagangan awal pekan ini. Bitcoin sempat menyentuh kisaran harga US$ 24.000 pada Rabu malam lalu, menjadi level tertinggi lebih dari satu bulan terakhir.

Meski begitu, dalam sepekan terakhir Bitcoin masih melesat nyaris 6% atau tepatnya 5,92%. Tak hanya Bitcoin saja, kripto utama lainnya juga masih menghijau dalam sepekan terakhir. Kecuali kripto Binance USD, XRP, dan Solana.

Investor masih cenderung cemas atas kondisi inflasi dan ekonomi global, sehingga mereka masih cenderung tidak mempertahankan kripto untuk waktu yang lebih lama dan memilih mundur dari aset berisiko setelah harganya sudah menguat.

Namun, beberapa pengamat telah melihat ketahanan Bitcoin di atas US$ 22.000 secara positif di tengah inflasi global yang masih tinggi, indikator ekonomi yang melambat, dan pendapatan perusahaan di AS yang cenderung kurang menggembirakan pada kuartal II-2022.

Investor juga masih menimbang sikap dari perusahaan produsen mobil listrik ternama yakni Tesla Inc., yang menjual Bitcoinnya sebanyak 75%.

Sebelumnya pada Rabu pekan lalu, Tesla mengkonversikan sebanyak 75% Bitcoinnya ke fiat money, dengan total mencapai US$ 936 juta atau setara dengan Rp 14 triliun (asumsi kurs Rp 15.015/US$).

Tesla menjual Bitcoin dengan alasan masih adanya ketidakpastian penerapan penguncian wilayah (lockdown) di China. Sejatinya, harga Bitcoin yang terkoreksi parah menjadi alasan Tesla menjual Bitcoinnya.

"BTC memang terlihat membentuk harga positif mengikuti ketahanannya. Tetapi, adanya berita dari Tesla yang menjual kepemilikan BTC-nya sejatinya tidak membuat harga jatuh, di mana hal ini merupakan tanda positif bagi kenaikan," kata Joe DiPasquale, CEO manajer dana kripto BitBull kepada CoinDesk.

Investor pada hari ini cenderung melepas kripto dan memilih bersikap wait and see jelang pengumuman kebijakan moneter terbaru dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan dirilis pada Rabu waktu AS.

Pasar memprediksikan bahwa The Fed akan kembali agresif untuk menaikkan suku bunga acuannya hingga 75-100 basis poin (bp) untuk meredam angka inflasi yang kembali melonjak. Inflasi per Juni 2022 melesat ke 9,1% dan menjadi angka inflasi terbesar sejak 4 dekade lalu.

Jika The Fed sungguh-sungguh menaikkan suku bunga acuannya pekan ini, peluang untuk terkoreksinya bursa saham AS terbuka lebar. Ditambah dengan potensi resesi karena perang Rusia-Ukraina belum usai, kian menambah tekanan terhadap aset berisiko.

Saat ini, suku bunga AS berada di 1,5-1,75%. Jika The Fed kembali menaikkan suku bunga di bulan ini sebesar 75 bp maka suku bunga AS akan berada di kisaran 2,25-2,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bak Roller Coaster, Bitcoin Cs Melambung tapi Rawan Koreksi


(chd/vap)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220725092354-17-358186/awal-pekan-bitcoin-cs-lesu-investor-wait-and-see-the-fed

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Awal Pekan Bitcoin cs Lesu, Investor Wait and See The Fed? - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.