Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama melanjutkan tren negatif pada perdagangan Sabtu (1/7/2022), di mana selera risiko investor di pasar kripto masih belum pulih.
Melansir data dari Coin Market Cappada pukul 15:15 WIB, Bitcoin ambles 2,16% ke level harga US$ 19.142/koin atau setara dengan Rp 286.648.755/koin (asumsi kurs Rp 14.975/US$), Ethereum longsor 2,29% ke level US$ 1.042,9/koin atau Rp 15.617.727/koin.
Berikutnya dari beberapa koin digital (token) alternatif (altcoin) seperti BNB yang anjlok 3,14% ke US$ 215,62/koin (Rp 3.228.910/koin), Solana merosot 1,85% ke US$ 32.43/koin (Rp 485.639/koin), dan Dogecointurun1,02% ke US$ 0,067/koin (Rp 998/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
Pengetatan kebijakan moneter masih akan berlanjut dalam upaya melawan inflasi yang melambung tinggi.
The Fed, bank sentral Amerika Serikat, misalnya yang sudah berkomitmen untuk 'menggebuk' inflasi hingga turun ke target 2%.
Jerome Powell, ketua The Fed, menyatakan komitmen tidak akan membiarkan ekonomi jatuh ke dalam "era inflasi yang lebih tinggi". Bahkan jika itu berarti menaikkan suku bunga membahayakan pertumbuhan ekonomi.
"Waktunya agak berjalan pada berapa lama Anda akan tetap berada dalam rezim inflasi rendah. Risikonya adalah karena banyaknya guncangan, Anda mulai beralih ke rezim inflasi yang lebih tinggi, dan tugas kami adalah benar-benar mencegahnya. dari terjadi dan kami akan mencegah hal itu terjadi," kata Powell pada konferensi Bank Sentral Eropa.
Pernyataan tersebut membuat pasar makin khawatir terhadap resesi sehingga memilih mengamankan asetnya dari instrumen yang berisiko seperti mata uang kripto.
Ketika dana berpindah dan potensi resesi semakin membesar, maka pasar kripto menjadi korbannya karena masyarakat tak lagi 'getol' menempatkan dananya di aset berisiko tersebut.
Kekhawatiran investor di pasar kripto masih berlanjut pada hari ini, dibuktikan dengan Crypto Fear and Greed Index, di mana saat ini berada di angka 14 yang berarti 'extreme fear'.
Crypto Fear and Greed Indexa dalah skor yang menggambarkan sentimen pasar kripto dengan rentang skor mulai dari 0 hingga 100. Namun, perlu dicatat bahwa terlepas dari namanya,Crypto Fear & Greed Index hanya mengukur Bitcoin saja, bukan pasar aset kripto secara keseluruhan.
Zona Fear(skor 0 sampai 49) menunjukkan bahwa pasar cenderung undervalued dan oversupply, yang dapat menjadi sinyal waktu yang tepat untuk membeli, atau untukbuy the dip.
Sementara Greed(skor 50 hingga 100), menunjukkan bahwa mata uang kripto dinilai terlalu tinggi dan mungkin berada di tengah-tengah bubble. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa periode pasar yang bullish dapat segera berakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ada Hantu Inflasi AS & Perang Ukraina, Bitcoin cs Loyo Lagi
(ras/ras) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220702153131-17-352413/nasibmu-kini-bitcoin-harganya-di-bawah-us--20000
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nasibmu Kini Bitcoin, Harganya di Bawah US$ 20.000! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar