Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama cenderung bervariasi pada perdagangan Rabu (21/9/2022), karena investor masih waswas menantikan keputusan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS).
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, Bitcoin ambles 2,35% ke posisi harga US$ 19.002,21/koin atau setara dengan Rp 285.033.150/koin (asumsi kurs Rp 15.000/US$). Sedangkan untuk Ethereum melemah 1,82% ke posisi US$ 1.340,35/koin atau Rp 20.105.250/koin.
Sedangkan untuk koin digital (token) alternatif (altcoin) pada hari ini cenderung beragam. Token XRP, Cardano, dan Dogecoin melesat masing-masing 8,74%, 2,41%, dan 1,78%. Sementara untuk token BNB dan Solana terkoreksi masing-masing 0,7% dan 1,7%.
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
Cryptocurrency | Dalam Dolar AS | Dalam Rupiah | Perubahan Harian (%) | Perubahan 7 Hari (%) | Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar) |
Bitcoin (BTC) | 19.002,21 | 285.033.150 | -2,35% | -7,04% | 363,30 |
Ethereum (ETH) | 1.340,35 | 20.105.250 | -1,82% | -15,73% | 163,82 |
Tether (USDT) | 1,00 | 15.000 | -0,01% | 0,01% | 67,97 |
USD Coin (USDC) | 1,00 | 15.000 | 0,01% | 0,02% | 50,17 |
BNB | 267,97 | 4.019.550 | -0,70% | -4,03% | 43,16 |
Binance USD (BUSD) | 1,00 | 15.000 | 0,05% | 0,10% | 20,51 |
XRP | 0,4099 | 6.149 | 8,74% | 22,47% | 20,41 |
Cardano (ADA) | 0,4606 | 6.909 | 2,41% | -2,31% | 15,75 |
Solana (SOL) | 31,93 | 478.950 | -1,70% | -4,96% | 11,29 |
Dogecoin | 0,05944 | 892 | 1,78% | -1,45% | 7,88 |
Sumber: CoinMarketCap
Di tengah bervariasinya pergerakan kripto pada perdagangan hari ini, Bitcoin masih bertahan di kisaran US$ 19.000.
Bervariasinya gerak kripto pada hari ini terjadi di tengah koreksinya kembali pasar saham global, terutama di AS, karena investor masih waswas menantikan keputusan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) saat ini telah memulai pertemuan September atau pada Selasa waktu setempat.
Pelaku pasar memprediksi bahwa para pejabat The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuannya kali ini, ada yang memprediksi kenaikan sebesar 75 basis poin (bp), bahkan ada yang memprediksi kenaikan 100 bp.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat probabilitas sebesar 82%, The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bp), dan probabilitas sebesar 18% untuk kenaikan 100 bp.
Aset berisiko seperti saham dan kripto telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell dan inflasi periode Agustus yang urung mendingin menyebabkan para trader dan investor bersiap untuk kenaikan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi sampai inflasi dapat dikendalikan.
Sementara itu di pasar obligasi pemerintah AS (US Treasury), imbal hasil (yield) terus melonjak ke level tertinggi baru multi-tahun.
Yield Treasury AS tenor 10 tahun naik menjadi 3,549% pada Selasa kemarin, tertinggi sejak April 2011. Sedangkan yield Treasury tenor 2 tahun, yang terkait erat dengan ekspektasi kebijakan moneter, terdorong ke 3,975%, tertinggi sejak Oktober 2007.
"Pergerakan yang lebih tinggi di Treasury kemungkinan berkontribusi pada gejolak di pasar aset berisiko pada Selasa," kata Jack Ablin dari Cresset Capital dilansir CNBC Internasional.
"Investor telah mencerna kenaikan 75 basis poin dengan cukup baik besok, tetapi mungkin ada beberapa kekhawatiran bahwa retorika pada konferensi pers [saat pengumuman suku bunga] masih sangat hawkish," tambah Ablin.
Investor dan trader mengawasi proyeksi The Fed yang keluar dari pertemuan dalam upaya untuk mengukur berapa besar kenaikan suku bunga serta serangkaian implikasi bagi perekonomian yang lebih luas.
Sementara itu menurut Edward Moya, analis senior pasar dari Oanda, Bitcoin cenderung sideways di kisaran US$ 19.000, bahkan masih berpotensi terkoreksi ke bawah US$ 19.000 karena investor cenderung menghindari aset berisiko akibat suku bunga yang masih mengalami kenaikan.
"Bitcoin lebih rendah karena penghindaran risiko menjadi liar karena suku bunga terus melonjak," kata Moya kepada CoinDesk.
"Kebangkitan keputusan bank sentral minggu ini yang dapat membantu memicu aksi jual apa pun untuk menguji ulang posisi terendah musim panas (Bitcoin). Puncak pesimisme hampir tiba untuk kripto, yang diperlukan sebelum uang jangka panjang menumpuk kembali," tambah Oanda.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Semester Satu, Mata Uang Kripto Besar Anjlok 50%-80%!
(chd/chd) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220921095548-17-373777/investor-cenderung-wait-and-see-bitcoin-cs-gak-kompak
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Cenderung Wait and See, Bitcoin cs Gak Kompak - CNBC Indonesia"
Posting Komentar