Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) akan membuka pusat data bertenaga nuklir pertamanya yang menawarkan penambangan Bitcoin pada kuartal pertama tahun ini. Pusat data ini bernama Cumulus Susquehanna dan berlokasi di Pennsylvania.
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (25/1/2023), proyek ini telah diselesaikan oleh Cumulus Data, anak perusahaan dari produsen listrik independen Talen Energy. Pusat data ini diharapkan mulai menjadi tempat penambangan Bitcoin bertenaga nuklir dan layanan komputasi awan pada kuartal pertama 2023.
Pada Agustus 2021, Talen Energy bermitra dengan perusahaan pertambangan Bitcoin yang berbasis di AS, TeraWulf untuk mengembangkan Nautilus Cryptomine, fasilitas penambangan Bitcoin tanpa karbon, di kampus Cumulus Data.
TeraWulf sedang dalam "ahap awal meningkatkan operasi penambangannya dan mengharapkan pusat data bertenaga nuklir untuk menyediakan kapasitas penambangan bersih sebesar 50 Megawatt ke TeraWulf pada kuartal pertama 2023.
Pusat data seluas 300.000 kaki persegi ini didukung oleh pembangkit listrik tenaga nuklir 2,5 gigawatt.
Tingkat kesulitan penambangan Bitcoin naik 10,26 persen pada Senin lalu ke level tertinggi baru sepanjang masa, karena banyak perusahaan penambangan yang berbasis di AS kembali online setelah badai musim dingin memaksa mereka untuk menutup operasi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Bitcoin Kian Perkasa, Menguat 37 Persen Sejak Awal 2023
Sebelumnya, Bitcoin telah meningkat lebih dari 37 persen sejak awal 2023 dan sedang menuju ke arah pengembalian bulanan terbaiknya sejak Oktober 2021. Para analis menyebut melemahnya dolar, ekspektasi inflasi, dan dukungan pembelian institusional menjadi penyebab reli harga Bitcoin.
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (25/1/2023) Bitcoin, saat ini berpindah tangan di kisaran USD 23.000 atau setara Rp 343,9 juta (asumsi kurs Rp 14.954 per dolar AS) hingga USD 22.000 atau setara Rp 328,9 juta. Diraihnya level ini, membuat Bitcoin diperdagangkan pada level tertinggi sejak Agustus 2022.
CEO Euler Labs, yang mengoperasikan protokol peminjaman kripto, Michael Bentley mengatakan BTC menjadi gerbang ekosistem kripto. Ini menunjuk pada peningkatan kapitalisasi pasar bitcoin terhadap semua aset kripto, yang telah meningkat menjadi 44 persen dari 41 persen dalam 14 hari terakhir.
"Bitcoin adalah aset berisiko ekstrim dan aset tersebut akan berhasil dengan baik ketika suku bunga akhirnya mulai turun lagi," kata Bentley
Tahun ini, total kapitalisasi pasar untuk cryptocurrency naik 24 persen menjadi USD 1,04 triliun atau setara Rp 15.552 triliun menurut Coinmarketcap. Di bursa di seluruh dunia, volume perdagangan spot kripto telah meningkat 64 persen menjadi USD 4 triliun atau setara Rp 59.818 triliun selama periode yang sama, menurut platform pengindeksan kripto Nomics.
Untuk bitcoin saja, volume perdagangan telah melonjak 82 persen menjadi USD 1,15 triliun atau sekitar Rp 17.197, menempatkan cryptocurrency terbesar di belakang hanya stablecoin Tether (USDT-USD) sebagai koin yang paling banyak diperdagangkan sepanjang tahun ini.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Bakal Operasikan Penambangan Bitcoin Bertenaga Nuklir pada 2023 - Liputan6.com"
Posting Komentar