Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Senin (2/1/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih bertengger di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin, 2 Januari 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat 0,42 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 1,30 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 16.608 per koin atau setara Rp 258 juta (asumsi kurs Rp 15.538 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 0,27 persen dalam sehari terakhir, tetapi masih melemah 1,27 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.201 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 0,72 persen dan 0,83 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 244,98 per koin.
Kemudian Cardano, masih bertengger di zona hijau. Dalam satu hari terakhir ADA naik 0,93 persen, tetapi masih melemah 3,56 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,2492 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona hijau dengan pelemahan satu hari terakhir sebesar 0,22 persen dan 12,30 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 9,99 per koin.
Sedangkan XRP turut melemah hari ini. XRP merosot 0,92 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,17 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3384 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 2,67 persen, tetapi masih koreksi 7,09 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,07039 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto saat ini alami kenaikan ke level USD 798,3 miliar dari sebelumnya di level 795,8 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Industri Penambangan Kripto Bakal Makin Terpukul pada 2023
Sebelumnya, industri penambangan kripto memulai 2022 dengan kuat terlihat dari modal yang cukup untuk berkembang, tetapi harga energi yang tinggi, persaingan yang meningkat untuk blok Bitcoin, dan pasar beruang menghantam para penambang, membuat industri ini semakin terpuruk.
Dilansir dari Yahoo Finance, Minggu (1/1/2023), sektor ini terguncang oleh kebangkrutan dan gagal bayar pinjaman. Pada 2023 sektor ini diprediksi akan menderita lebih dalam dibandingkan pada 2022.
Tahun baru kemungkinan akan membawa lebih banyak kesulitan, karena para penambang berjuang untuk meningkatkan neraca dan operasi mereka.
Namun, itu juga akan memberikan peluang bagi mereka yang berada dalam posisi untuk membeli aset, serta bagi mereka yang dapat meningkatkan margin mereka dengan inovasi baru.
Para pelaku industri mengatakan banyak uang dihabiskan selama setahun terakhir untuk meningkatkan hashrate, ukuran daya komputasi pada jaringan Bitcoin, tetapi dalam banyak kasus, investasi tersebut tidak membuahkan hasil.
Ini karena perusahaan menambah hutang untuk membiayai pertumbuhan hanya untuk melihat ekonomi penambangan kripto runtuh.
Kepala penambangan di penambangan kripto, Digital Currency Group, Juri Bulovic banyak penambang yang bertindak terlalu positif.
“Mereka memproyeksikan bitcoin (BTC) akan mencapai USD 100.000 dan bahkan tidak mempertimbangkan harganya akan turun di bawah USD 20.000,” kata Juri Bulovic, dikutip dari Yahoo Finance, Minggu, 1 Januari 2023.
Sebaliknya, menurut Bulovic pemberi pinjaman terlalu optimis sehingga banyak yang tidak dapat menilai dengan baik risiko yang terkait dengan pinjaman yang didukung rig penambangan mengingat ini adalah siklus pertama di mana pinjaman semacam itu diberikan.
Terdampak Badai Salju, Penambangan Kripto di AS Mati
Sebelumnya, Perusahaan penambangan kripto di seluruh AS mati listrik selama akhir pekan saat badai dahsyat melanda Amerika Utara. Hashrate penambangan Bitcoin atau ukuran daya komputasi pada blockchain, turun sekitar 100 exahash per detik (EH/s), atau 40 persen, menjadi 156 EH/s, antara 21 Desember dan 24 Desember.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (27/12/2022), praktik yang dikenal dengan curtailment ini disebut-sebut sebagai cara para penambang untuk membantu jaringan listrik.
Permintaan penambang kripto kepada produsen listrik menghasilkan pendapatan untuk mengimbangi biaya, tetapi berpotensi dimatikan saat permintaan dari sumber lain lebih tinggi, seperti saat badai musim dingin.
AS dan Kanada dilanda badai salju yang mengirimkan suhu serendah -50°F (-45°C) di negara bagian Montana, AS barat, menurut BBC, dan menutupi negara bagian New York barat dengan sebanyak 43 inci salju. Sedikitnya 37 orang tewas akibat badai tersebut, CNN melaporkan.
Penambangan Terbesar AS Batasi Operasi
Foundry USA, kumpulan penambangan terbesar di AS, kehilangan lebih dari setengah hashrate-nya pada 23 Desember kerugian terbesar dari semua kumpulan besar menurut statistik dari platform informasi Mining Pool Stats. Foundry dimiliki oleh perusahaan induk CoinDesk, Digital Currency Group.
Beberapa penambang terbesar AS juga membatasi operasinya. Ini termasuk Riot Blockchain dan Core Scientific, yang menjalani prosedur kebangkrutan Bab 11.
Di Texas, 99 persen beban penambangan bitcoin skala industri dimatikan pada pukul 6 pagi pada hari Sabtu, kata Lee Bratcher, pendiri dan presiden grup industri Texas Blockchain Council, dalam sebuah posting LinkedIn.
Dennis Porter, yang mengadvokasi industri melalui kelompok nirlaba Satoshi Action Fund, mengatakan pembatasan penambang adalah bukti mereka mendukung jaringan listrik.
Di sisi lain, Denis Rusinovich, seorang penambang yang berbasis di Eropa, men-tweet penurunan besar dalam daya komputasi adalah konfirmasi lain diversifikasi geografis bitcoin sangat penting.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Kripto Hari Ini 2 Januari 2023: Bitcoin dan Ethereum Menguat Tipis - Liputan6.com"
Posting Komentar