Masih jauh dari tengah hari ini, pada pukul 8 pagi WIB, Bitcoin tiba-tiba melorot 3,3 persen, dari US$10.200 menjadi US$9.862. Tukikan ini cukup signifikan, mengingat 24 jam sebelumnya Raja Kripto itu diperdagangkan “stabil” di kisaran US$10.197-10.200 per BTC.
Sebelumnya, sejumlah pihak sesumbar meramalkan harga Bitcoin bisa naik lebih tinggi menjelang peluncuran resmi produk Bitcoin Berjangka besutan Bakkt (anak perusahaan ICE yang juga induk dari Bursa Efek New York).
Bahkan ada yang menyebutkan, dengan pemangkasan suku bunga (lagi) oleh The Fed kemarin bisa mendorong pembelian Bitcoin dalam jumlah besar. Namun, hari ini investor menghadapi kenyataan bahwa sentimen pasar sangat negatif.
Menurut CEO bursa kripto Triv.co.id, Gabriel Rey trend bearish tampaknya akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan, sebab sebelumnya investor retail masih enggan masuk lebih dalam ke Bitcoin.
“Dari 2 bulan lalu saya perhatikan, minat retail investor memang belum masuk lagi ke Bitcoin. Ini bisa dilihat dari volumenya yang kecil di sejumlah bursa kripto besar,” kata Rey.
Rey juga menyebutkan, saat ini belum ada new fresh fund masuk ke dunia kripto seperti tahun 2017 silam. Jikalau ini terjadi hari ini, maka bull market kedua bisa terjadi, baik itu dana dari institusi besar atau pendatang baru.
“Misalnya kemarin, VanEck hanya dapat menggalang dana dari Bitcoin Trust 144A untuk institusi sebesar US$41.000. Bagi saya ini menunjukkan kurangnya minat institusi masuk ke dunia kripto untuk saat ini. Saya menyarankan kepada pelaku pasar agar wait and see terlebih dahulu, menanti sinyal pemain besar akan masuk ke Bitcoin,” jelasnya. [vins]
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bitcoin Melorot Cepat Rp4,7 Juta, Bos Triv: Wait and See Dulu - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar