loading...
Hal ini yang membuat Zipmex memilih Indonesia sebagai target pasar terbarunya. Lim melihat pasar Indonesia sangat strategis untuk memperluas jangkauan platform bursa kriptonya.
"Dengan membuka perwakilan di Indonesia, maka Zipmex akan bersaing dengan sejumlah pemain lokal. Bursa kami akan menjadi pertama di Indonesia yang mengumpulkan informasi volume perdagangan dari bursa-bursa terbesar di dunia serta layanan over-the-counter (OTC), sehingga mampu menyediakan likuiditas lebih tinggi bagi para pengguna," ujarnya, dalam siaran pers, Jumat (27/9/2019).
Baca Juga:
Lim menerangkan sejumlah keunggulan Zipmex yang bisa dinikmati trader di Indonesia, di antaranya harga Bitcoin yang lebih murah daripada bursa lokal lain di Indonesia. Selain itu keamanan dan kenyamanan di Zipmex adalah prioritas nomor satu, likuiditas dan volume perdagangan yang tinggi.
Di mana per Rabu (25/9) pagi, harga 1 BTC di Zipmex adalah USD8,729 atau Rp122.417.054 memakai kurs Rp14.029 per USD. Dibandingkan dengan bursa kripto di Indonesia, 1 BTC seharga Rp125.782.000 di Indodax, Rp124.073.000 di Rekeningku dan Rp122.922.176 di Triv.
"Prioritas keamanan dan kenyamanan yang tinggi bagi pengguna kami perkuat melalui skema asuransi senilai USD100 juta jika terjadi peretasan," kata Lim.
Merujuk pada peluncuran Zipmex di Australia pada Agustus 2019, Zipmex hadir bersama Decentralised Capital, sebuah perusahaan blockchain advisor yang fokus pada layanan dan aset untuk kalangan institusi.
Stephen Moss, Pendiri dan Direktur Decentralised Capital mengatakan, peluang mengumpulkan informasi volume dari bursa global dan layanan OTC ke dalam satu platform seperti Zipmex, adalah langkah besar bagi industri kripto, karena menjadi pembeda utama dengan layanan bursa kripto lainnya.
Serupa dengan di Australia, untuk urusan keamanan, Zipmex berusaha membangun kepercayaan penggunanya dengan mendapatkan lisensi serta menaati peraturan dari pemerintah di negara-negara tempat operasinya. Di Australia misalnya Zipmex sudah terdaftar di Pusat Analisa dan Laporan Transaksi Australia (AUSTRAC).
Sementara di Thailand, Australia, Malta dan Filipina, Zipmex sudah mengajukan lisensi dari otoritas terkait. Khusus di Filipina, bursa itu sudah mendapatkan lisensi FTSOVCE dari lembaga CEZA. Bagi negara-negara yang belum memiliki aturan soal lisensi bursa aset kripto, Zipmex berusaha menaati hukum AML (anti pencucian uang) dan aturan ketat soal pendanaan terorisme.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia Miliki Volume Perdagangan Bitcoin Besar di Dunia - SINDOnews.com"
Posting Komentar