Manuel Andersch, Analis Senior di Bank Negara Bavaria, Jerman menyebutkan Bitcoin berpotensi naik menjadi US$90.000 pada tahun 2020.
Kesimpulan Andersch itu berdasarkan kajian matematis menggunakan model “stock-to-flow ratio“. Secara umum, model ini mampu mengukur tingkat ketangguhan (hardness) sebuah aset. Lazimnya model ini digunakan di pasar komoditas, seperti emas. Andersch juga menemukan bahwa ada kesamaan hasil pengukuran antara emas dengan Bitcoin.
“Jika pada Mei 2020, ketika Bitcoin Reward Halving dan sesuai dengan hasil model ini, maka harga Bitcoin mampu melaju ke US$90.000. Emas telah mencapai nilai stock-to-flow ratio yang tinggi, karena tangguh melampaui zaman hingga ribuan tahun. Bitcoin dengan mekanisme pembatasan suplai-nya, mampu mencapai kenaikan nilai stock-to-flow ratio yang juga tinggi. Dalam konteks Bitcoin ada hubungan kuat yang tak lazim antara nilai pasar Bitcoin dan rasio antara jumlah unit Bitcoin yang beredar (stock) dan Bitcoin yang tercipta berikutnya (flow),” katanya.
Andersch menyebutkan, bahwa jika pada tahun 2020 tingkat ketangguhan (hardness) Bitcoin naik, maka tingkatnya akan setara dengan emas saat ini. Andersch merujuk pada mekanisme Bitcoin Reward Halving tahap ke-3 yang diperkirakan akan jatuh pada Mei 2020.
“Tingkat ketangguhan akan naik seterusnya secara masif pada Bitcoin Reward Halving berikutnya lagi, yakni pada tahun 2024,” jelasnya. [Red]
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Analis Senior Bank Jerman: Bitcoin US$90 Ribu Tahun 2020 - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar