Search

Perdagangan Bitcoin Berjangka Bakkt Masih Lesu - Blockchain Media Indonesia

Produk Bitcoin Berjangka Bakkt yang diperdagangkan di platform ICE bulan lalu, di awal-awal kehadirannya mencatat volume perdagangan yang sangat kecil, tak seperti yang diprediksi sebelumnya. Kini, setelah pergerakan horizontal yang cukup lama, volume perdagangan Bitcoin berjangka itu mulai hidup dan melonjak 796 persen dibanding hari-hari sebelumnya. Pada Rabu (09/10), rata-rata 224 kontrak diperdagangkan di Bakkt, di mana sebelumnya hanya terjadi 25 kontrak.

Kecilnya volume perdagangan di awal-awal sedikit mengecewakan. Padahal ambisi Bakkt yang didukung oleh Microsoft dan Pantera Capital itu digadang-gadang mampu membuat Raja Kripto Bitcoin lebih memasyarakat.

Lalu, mengingat final settlement produk itu adalah Bitcoin asli, bukan uang tunai dianggap dapat memicu harga Bitcoin di pasar spot secara besar-besaran. Maklumlah, produk Bitcoin Berjangka itu menyasar kalangan investor berkantong tebal dari kalangan institusi melalui broker dan dianggap lebih resmi karena mendapatkan restu dari regulator di Amerika Serikat.

Namun, lonjakan Rabu pagi itu hanya berlangsung singkat. Volume perdagangan kembali jatuh hari esoknya dan mencapai titik rendah sebelum perlahan menanjak kembali. Saat ini, hanya ada 80 kontrak Bitcoin berjangka yang diperdagangkan di platform tersebut.

Charles Phan, CTO di bursa derivatif kripto Interdax, mengatakan para pedagang bereaksi terhadap berita penolakan Bitcoin ETF Bitwise. Selain itu, market maker juga berperan menggerakkan volume di Bakkt, dimana Bakkt menerima dana dari market maker setelah berita Bitcoin ETF tersebut.

Kembalinya volume perdagangan ke tingkat biasa menjadi masalah bagi Bakkt. Rata-rata 139 kontrak berjangka bulanan ditransaksikan di bursa tersebut setiap hari, yang berarti ada rata-rata 139 Bitcoin yang diperdagangkan secara harian di Bakkt.

Sementara itu, kompetitornya, CME Futures Group, berada jauh di depan. Volume perdagangan Bitcoin berjangka di bursa asal Chicago, Amerika Serikat ini mencapai titik tertinggi di bulan Juli lalu dan mendapat minat yang semakin meningkat.

Perbedaan volume antara dua bursa berjangka tersebut cukup lebar. Di CME, ada rata-rata 5.212 kontrak yang diperdagangkan dengan ukuran sebesar 5 Bitcoin per kontrak. Artinya, ada rata-rata 26.060 Bitcoin yang diperdagangkan di CME dibandingkan 224 Bitcoin di Bakkt per harinya.

Tingginya aliran dana pedagang di CME dipandang sebagai tanda investor institusi mulai nyaman memperdagangkan Bitcoin berjangka. Tetapi kenyamanan tersebut tidak ditujukan bagi Bakkt.

Beberapa pendapat mengatakan kontrak Bakkt bersifat fisik, yang berarti kontrak diselesaikan dengan pengiriman Bitcoin setelah kadaluarsa, menjadi faktor rendahnya volume. Sedangkan kontrak CME bersifat tunai, artinya pedagang menerima uang tunai senilai harga Bitcoin setelah kontrak kadaluarsa.

Penyelesaian tunai lebih menarik bagi spekulan yang berinvestasi untuk menambah uang kas. Selain itu, pemain Wall Street secara umum masih belum memahami manfaat memiliki Bitcoin fisik, sebuah aset langka yang harganya terus meningkat.

Durasi kontrak Bakkt juga disebut menyumbang terhadap rendahnya volume perdagangan. Tidak ada data mengenai kontrak Bitcoin berjangka harian. Mati Greenspan, analis pasar senior eToro, berkata instrumen ini tidak cocok bagi penambang kripto yang ingin mencari hedge (perlindungan).

“Kontrak berjangka sangat penting bagi penambang agar mereka bisa melindungi biaya produksi dan mengunci profit mereka. Hal itu tidak bisa dilakukan secara efektif dengan kontrak harian,” jelas Greenspan.

Ryan Alfred dari Digital Assets Data berkata volume perdagangan di Bakkt akan rendah untuk beberapa waktu ke depan. Saat ini, Wall Street masih perlahan-lahan mengkaji Bakkt, menilai kualifikasinya sebelum terjun lebih dalam.

“Salah satu hal yang mencegah investor besar membeli Bitcoin adalah tidak adanya kustodian yang terkualifikasi. Bakkt memiliki kustodian teregulasi, sehingga bisa menjadi solusi, tetapi investor masih harus mengkajinya dengan teliti sebelum mengalokasikan dana,” jelas Alfred.

Kendati menghadapi tantangan volume perdagangan rendah, Bakkt memiliki posisi yang bagus, sebab institusi domestik besar tidak akan mau berdagang di bursa derivatif luar negeri seperti Bitmex, OKEx, Huobi dan lainnya, bila ada pilihan yang familiar di dalam negeri. [decrypto.co/ed]

Ikuti media sosial kami

Ingin Beriklan? Klik di Sini

Let's block ads! (Why?)

Baca Or Read Again https://blockchainmedia.id/perdagangan-bitcoin-berjangka-bakkt-masih-lesu/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perdagangan Bitcoin Berjangka Bakkt Masih Lesu - Blockchain Media Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.