khususnya bitcoin, menjadi sarana berinvestasi untuk meningkatkan aset masa depan. Apalagi di tengah corona yang menimbulkan ketidakpastian
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan (startup) teknologi finansial Indodax, memperkirakan harga bitcoin dan aset kripto lainnya akan terus meningkat dalam jangka panjang, seiring situasi ekonomi yang terdampak wabah corona, dan bertambahnya jumlah investor yang sudah mencapai 2 juta member.“Transaksi digital bitcoin menjadi aset yang menarik diperdagangkan. Selain dipengaruhi supply dan demand, situasi perekonomian yang terimbas corona saat ini juga membuat aktivitas perdagangan aset kripto melonjak cukup tinggi,” kata CEO Indodax, Oscar Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Harga harga bitcoin pada perdagangan 23 April 2020 sekitar pukul 12.00 WIB tercatat sebesar Rp110 juta per koin, naik dari awal tahun 2020 yang masih bergerak di sekitar Rp90 juta per koin.
Oscar mengatakan bahwa harga bitcoin masih akan meningkat lagi secara bertahap dan untuk jangka panjang terutama di saat produk investasi lainnya masih belum pulih karena terdampak virus corona.
Ia menjelaskan, pencapaian 2 juta member merupakan hal yang tidak mudah, namun ini menandakan bahwa layanan fintech Indodax diminati dan dipercaya masyarakat sebagai salah satu transaksi investasi.
Baca juga: Transaksi uang digital bitcoin tidak terpengaruh merebaknya COVID-19
Baca juga: Transaksi mata uang kripto dilarang, ini tanggapan pelaku usaha
Untuk menambah minat berinvestasi, pada April 2020 Indodax mengeluarkan beberapa kebijakan yang mempermudah siapapun untuk trading.
“Dengan berinvestasi mulai dari Rp10 ribu, setiap orang makin mudah untuk dapat mulai berinvestasi terutama bagi investor atau trader pemula,” jelasnya.
Kemudian, dalam memperluas jangkauannya, Indodax juga bekerja sama dengan payment gateway untuk lebih mudah menjangkau dan mempermudah calon investor menempatkan uangnya. Saat ini investor sudah bisa menempatkan deposit di gerai Alfa Mart seluruh Indonesia.
Indodax sudah mendapat perizinan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), ini menandakan bahwa perusahaan platform investasi aset kripto terpercaya.
Oscar menambahkan, faktor lain sebagai pendorong meningkatnya bitcoin dan aset kripto lainnya adalah momentum “bitcoin halving day” yang jatuh pada Mei 2020. “Bitcoin halving day” adalah reward atau imbalan yang diberikan kepada penambang (miner) pada setiap blok bitcoin untuk mengontrol pasokan mata uang kripto di pasar.
“Halving day akan meningkatkan harga bitcoin dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga banyak masyarakat yang percaya aset kripto, khususnya bitcoin, menjadi sarana berinvestasi untuk meningkatkan aset masa depan. Apalagi di tengah corona yang menimbulkan ketidakpastian secara ekonomi global,” katanya.
Baca juga: Tokocrypto siap "tancap gas" setelah terdaftar di Bappebti
Baca juga: Uang virtual tidak diakui sebagai alat pembayaran
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga bitcoin diprediksi naik di tengah dampak corona terhadap ekonomi - ANTARA"
Posting Komentar