Search

Hash Rate Bitcoin Enggan Naik Lebih Tinggi, Penambang Jual BTC? - Blockchain Media Indonesia

Hash rate Bitcoin sebagai cerminan besaran komputasi di jaringan Bitcoin, terpantau enggan naik lebih tinggi lagi. Pada 17 April 2020 hash rate Bitcoin berada di kisaran 103 Exahash per detik, turun dari 129,2 Exahash per detik pada 14 April 2020 lalu.

IKLAN

Besaran komputasi jaringan Bitcoin itu juga mencerminkan tingkat kepercayaan diri para penambang Bitcoin untuk bertahan menjelang Bitcoin Halving pada medio Mei nanti.

Pada 17 April 2020 hash rate Bitcoin berada di kisaran 103 Exahash per detik, turun dari 129,2 Exahash per detik pada 14 April 2020 lalu. Gambar: Bitinfocharts.

Penurunan terbaru itu bisa jadi sangat wajar, karena sebelumnya telah terjadi penguatan sangat signifikan sejak 20 Maret 2020. Ini pula sinyal, bahwa sebagian penambang sedang membukukan keuntungan yang diraihnya sejak tanggal itu.

Hash rate Bitcoin 5 Maret 2020-5 April 2020. Gambar: Bitinfocharts.

Itu sebuah indikasi tegas, para penambang terus melakukan akumulasi Bitcoin, yang saat ini masih 12,5 BTC per block.

Pada 20 Maret 2020, hash rate Bitcoin berada di kisaran terendah 85 Exahash per detik, setelah jatuh besar dari 5 Maret 2020 dengan 133,2 Exahash per detik. Penurunan itu kian parah, ketika harga Bitcoin secara global runtuh hampir 50 persen pada 12-13 Maret 2020. [red]

Ikuti media sosial kami

Ingin Beriklan? Klik di Sini

Berita sebelumyaBitcoin dan Saham Menguat Pasca Keputusan Trump Ini
Redaksi

PT Blockchain Media Indonesia sebagai perusahaan media yang menaungi media siber Blockchainmedia.id sebagai produk utamanya. Selain jasa pemberitaan, perusahaan juga memiliki divisi event organizer, sebagai produk yang sangat dibutuhkan oleh pelaku bisnis blockchain di Indonesia.

Let's block ads! (Why?)

Baca Or Read Again https://blockchainmedia.id/hash-rate-bitcoin-enggan-naik-lebih-tinggi-penambang-jual-btc/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hash Rate Bitcoin Enggan Naik Lebih Tinggi, Penambang Jual BTC? - Blockchain Media Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.