Apa yang akan Anda lakukan pada tahun 2014, ketika punya uang Rp32 juta? Anda mungkin memutuskan membeli sepeda motor. Tapi, sahabat saya, dia warga negara Inggris, membeli 3,4 Bitcoin. Awal September 2020 lalu dia menjual 0,2 BTC senilai Rp35 juta.
OLEH: Vinsensius Sitepu
Pemimpin Redaksi Blockchainmedia.id
Saya bersua dengan wanita 63 tahun itu pada November 2017 silam, ketika harga Bitcoin menanjak cepat menjelang US$19 ribuan. Tapi, kala itu ia enggan menjual sebagian Bitcoin-nya, padahal posisinya sangat cuan.
Dia mengaku sebagai pribadi yang konservatif dan kala itu ia yakin harga Bitcoin akan naik lebih tinggi lagi. Tetapi, tebakannya meleset, Bitcoin justru ambruk bermula Desember 2017, lalu nyungsep hingga 83 persen!
Tapi dia malah bergeming. “Ah, let it go,” katanya singkat, walaupun menyiratkan nada menyesal. Saya sendiri merasa gemas, hati bergetar. Why?
Dana Pensiun Masih Lama
Perlu waktu lama baginya memutuskan menjual sebagian Bitcoin-nya. Ketika awal September 2020 lalu dia menjual 0,2 BTC, alasannya sangat alami: “kantong kering”.
Saking keringnya itu kantong, dia mengaku sudah berhutang Rp10 juta dari temannya untuk bisa bertahan hidup.
“Mr. Vinsen, now my bank account is down to Rp432.000. I’m bankrupt! I should sell at least Rp32 juta of my BTC this week,” katanya pada akhir Agustus 2020.
Tapi, keputusan menjual tidak secepat “panggilan alam kantong keringnya” itu. Jadi, entah kebetulan atau tidak, dia akhirnya memutuskan menjual 0,2 BTC itu pada 1 September 2020 dini hari, waktu sebelum Bitcoin jatuh keras.
“I’m rich now Mr. Vinsen!” katanya girang bukan kepalang sambil menunjukkan bukti transaksinya melalui WhatsApp.
Wanita tua Inggris “zaman now” seperti dia memang kurang beruntung. Pasalnya, pemerintah Inggris memperpanjang masa waktu pemberian uang pensiun, yang seharusnya ketika usia 60 tahun menjadi 65 tahun.
Dengan kondisi seperti itu dan gaji dari organisasi sosial yang didirikannya tidak terlalu besar, mustahil dia harus menunggu 2 tahun lagi untuk menerima duit pensiun bulanan.
“We pay 33 percent of the salary every month since I was 16 until 40. My government stole my pension. Should be I get pension when 60 years old, but they move it to 65. They are thieves,” jelasnya soal duit pensiun itu, tak sanggup menyembunyikan amarahnya.
Setelah perbincangan itu, saya menatap Bitcoin 2020-ku, yang seolah-olah memelas manja ingin dijual. Ah, sudahlah! [vins]
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketika Sahabat Saya Menjual Bitcoin Tahun 2014-nya - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar