Menyusul peretasan terhadap bursa aset kripto asal Singapura, KuCoin pada Sabtu (26 September 2020) dini hari, harga Bitcoin (BTC) terpantau masih aman-aman saja. Malam ini, 20:51 WIB, Bitcoin bertengger US$10.600 (Rp159 juta) per BTC.
Dalam pernyataan resmi, CEO KuCoin Global Johnny Lyu petang hari ini, ia memastikan bahwa serangan itu mengakibatkan hilangnya sejumlah Bitcoin (BTC), Ether (ETH) dan sejumlah token berjenis ERC20 dari hot wallet perusahaan, setelah private key bocor.
Satu address ETH yang disampaikan oleh Lyu bernilai US$155 juta (Rp2,3 triliun) yang berisi 149 token berjenis ERC-20. Salah satunya berisi USDT (Tether) bernilai US$19,7 juta.
149 Token ERC-20 yang terkait address itu bisa dilihat di tautan ini. Address itu kini ditandai sebagai “Fake_Phishing4378” sebagai simbol bahwa dompet terkait address itu adalah korban peretasan. Namun, pihak KuCoin mengatakan masih menghitung jumlah dan nilai pasti aset kripto yang raib.
“Kami sedang penyebab kejadian ini dan akan mengumumkannya kepada pengguna. Semua dana yang dicuri akan kami tanggung sepenuhnya,” kata Johnny Lyu.
Menyusul peretasan itu harga Bitcoin masih terpantau aman-aman saja, tidak menunjukkan adanya koreksi amat mendalam. Terpantau malam ini di Coinmarketcap, Bitcoin terkoreksi tipis 0,82 persen dalam 24 jam terakhir di kisaran US$10.600 per BTC [red].
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KuCoin Diretas, Satu Address Bernilai Rp2,3 Triliun, Harga Bitcoin (BTC) Masih Aman - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar