Jakarta, CNBC Indonesia - Peristiwa pandemi corona memberi dampak tidak hanya pada industri keuangan tetapi juga pada berbagai sektor di dunia secara keseluruhan. Banyaknya perusahaan mengalami kebangkrutan dan orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi corona.
Begitu pula dengan semua sektor ekonomi global, sektor keuangan juga menderita secara signifikan akibat dampak pandemi. Negara-negara berjuang keras untuk mempertahankan ekonomi mereka, sementara orang-orang mencari cara untuk tetap mampu membayar.
Pasar saham dan lembaga keuangan di seluruh dunia sedang rentan saat ini. Ini adalah tingkat bahaya yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya.
Berbeda dengan aspek lainnya, pasar crypto sejauh ini mampu bertahan menghadapi gejolak akibat peristiwa COVID-19. Bitcoin (BTC) sempat turun menjadi US$ 3.800 pada bulan Maret, namun nilai cryptocurrency teratas ini berhasil melonjak lebih cepat daripada sarana investasi lainnya di dunia.
Lalu siapa saja yang mulai melirik Bitcoin atau cryptocurrency lainnya?
Menurut perkembangannya, ada dua jenis investor crypto:
* Investor ritel atau individu yang biasa membeli cryptocurrency karena beberapa alasan, terutama sebagai investasi dan sarana pembayaran.
* Investor institusional atau perusahaan dengan kekayaan bersih yang ingin melakukan spekulasi dan investasi dalam aset.
Salah satu investor institusional yang menaruh kepercayaannya pada crypto, yaitu Grayscale Investments yang berbasis di New York. Grayscale merupakan perusahaan manajemen aset terbesar di industri crypto. Perusahaan mulai melihat keuntungan yang signifikan tahun lalu ketika Bitcoin akhirnya keluar dari keterpurukannya pada tahun 2018.
Grayscale mengkonfirmasi bahwa asetnya keseluruhan yang dikelola berjumlah US$$ 5,2 miliar, di mana Bitcoin sendiri telah menambahkan valuasi aset sebesar $ 4,4 miliar. Maraknya iklan yang mempromosikan Bitcoin dan investasi crypto berpengaruh besar.
Dari metrik di atas dapat dilihat investor meningkatkan eksposur mereka ke aset digital dengan sangat cepat. Arus masuk dari semester 1 2020 saja mewakili hampir 55% dari arus masuk kumulatif Grayscale sejak awal.
Semua ini telah menunjuk pada banyak orang yang menggembar-gemborkan. Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa Bitcoin naik dari US$ 6.720 pada 25 Maret menjadi US$ 12.000 di Agustus.
Menurut data CoinGecko, aset cryptocurrency menghasilkan return rata-rata sebesar 20,6% pada 2019. Bloomberg juga memperkirakan bahwa kinerja produk crypto seperti Bitcoin pada tahun 2020 akan terus menguat.
"Bitcoin merupakan aset yang memiliki store of value paling handal melawan resesi global yang akan datang. Performanya selama ini menjadikannya pilihan aset yang lebih menarik bagi para investor yang ingin mendiversifikasi kepemilikan aset mereka," kata CEO Pintu Jeth Soetoyo dalam Risetnya dikutip Jumat (4/9/2020).
"Opini positif dari media mengenai aset crypto dan juga adanya analis terkemuka sangat mendorong kepercayaan investor terhadap Bitcoin & crypto lainnya. Hal ini akan membuat investor lainnya untuk mengikuti perkembangan pasar crypto."
[Gambas:Video CNBC]
(dru) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200904201754-37-184529/mereka-yang-melirik-bitcoin-demi-cuan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mereka yang Melirik Bitcoin Demi Cuan - CNBC Indonesia"
Posting Komentar