Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin turun lagi pada perdagangan Kamis (23/3/2021), padahal salah satu "aktor" dibalik meroketnya mata uang kripto ini kembali beraksi. Bitcoin menyentuh level tertinggi sepanjang masa US$ 61.780,63/BTC pada 13 Maret lalu. Dibandingkan posisi akhir 2020 hingga ke rekor tersebut, harga bitcoin meroket lebih dari 113%.
Namun, setelah mencapai rekor tersebut harga bitcoin justru menurun. Pada perdagangan hari ini pukul 16:28 WIB bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 52.583/BTC, melemah 2,7%, melansir data Refinitiv. Sebelumnya bahkan sempat melemah 4,7% ke US$ 51.500/BTC.
Artinya dari rekor tertinggi sepanjang masa hingga ke level terendah hari ini, harga bitcoin sudah merosot lebih US$ 10.000 atau lebih dari 16%.
Harga bitcoin mulai melesat tajam di tahun ini setelah diborong oleh Tesla Inc. perusahaan pembuat mobil listrik milik orang terkaya di dunia Elon Musk.
Tesla telah membeli bitcoin senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun. Sebelum pembelian tersebut terungkap di awal Februari lalu, Elon Musk pada akhir Januari mengganti bio Twitter menjadi #bitcoin. Tak lama setelah aksinya tersebut harga bitcoin melesat, dan semakin tinggi ketika Tesla mengungkapkan sudah membeli bitcoin.
Tesla juga mewacanakan akan mulai menerima pembayaran dalam bitcoin untuk pembelian kendaraan produksinya dengan tetap tunduk kepada regulasi di masing-masing negara, yang masih terbatas hingga saat ini.
Wacana tersebut akhirnya terealisasi, Elon Musk melalui akun Twitternya mengatakan kini mobil Tesla sudah bisa dibeli dengan bitcoin.
"Sekarang kalian bisa membeli Tesla dengan Bitcoin," seperti dikutip dari Twitter @elonmusk, Rabu (24/3/2021).
Saat ini membeli Tesla dengan Bitcoin berlaku di Amerika Serikat (AS) saja. Namun Elon Musk memastikan pembayaran dengan cryptocurrency populer ini bisa dilakukan di luar AS bisa dilakukan tahun ini.
Apa yang terjadi dengan harga bitcoin? Melempem!
Pada perdagangan Rabu kemarin, bitcoin justru melemah nyaris 1%. "Sihir" Elon Musk yang membuat harga bitcoin meroket sepertinya mulai sirna, bitcoin masih melanjutkan tren penurunan.
Tidak hanya Elon Musk, bitcoin juga masih terus meski pada pertengahan Maret lalu salah satu bank raksasa Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, dalam layanan wealth management, menawarkan akses ke bitcoin kepada para nasabah yang kaya raya.
Morgan Stanley menjadi bank besar pertama di AS yang memberikan layanan bitcoin ke nasabahnya.
Salah satu penyebab terus menurunnya harga bitcoin akibat aksi profit taking yang dilakukan para whales atau individu yang memiliki antara 10.000 hingga 100.000 bitcoin jualan.
Alhasil, jumlah para whales mengalami penurunan signifikan, bahkan ke level terendah sepanjang sejarah. CryptoPotato melaporkan di awal tahun ini ada 115 wallet yang memiliki bitcoin lebih dari 10.000. Sementara saat ini, melansir FX Street, jumlah para whales menurun menjadi 89.
Business Insider yang mengutip analisis mingguan dari Glassnode, pada Selasa lalu melaporkan para whales sudah melepas 307.000 bitcoin sejak bulan Desember lalu. Glassnode mengatakan bitcoin akhirnya mencapai "puncak euforia" dan pemain-pemain besar mulai merealisasikan keuntungan mereka.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Bitcoin Diramal Crash Hingga 90%
Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210325180358-37-232921/sihir-elon-musk-sirna-bitcoin-diprediksi-ambrol-hingga-90Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sihir Elon Musk Sirna! Bitcoin Diprediksi Ambrol Hingga 90% - CNBC Indonesia"
Posting Komentar