Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas cryptocurrency Bitcoin dan Ethereum kembali ke level harga tertingginya pada beberapa Sabtu ini (13/3), setelah sempat menurun. Bitcoin kembali melewati Rp 800 juta/koin, sedangkan Ethereum kembali melewati Rp 26,4 juta.
CEO Indodax, startup teknologi financial di aset kripto, Oscar Darmawan mengatakan, Bitcoin dan Ethereum merupakan dua aset kripto yang paling populer di seluruh dunia. Baik Bitcoin dan Ethereum memuncaki harga tertinggi pada Februari 2021 lalu. Bitcoin dengan harga tertinggi Rp 851,5 juta, sedangkan Ethereum Rp 26,8 juta.
"Setelah sempat mengalami penurunan selama beberapa pekan, karena pasar jenuh, Bitcoin dan Ethereum kembali menapaki level tertingginya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan keduanya kembali mencapai level tertinggi," kata Oscar Darmawan, dalam siaran pers, Sabtu ini (13/3).
Oscar Darmawan menyebutkan, Bitcoin mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan. Salah satunya karena perekonomian Amerika Serikat.
Pemerintah AS melakukan pencetakan uang tambahan sebagai langkah atau stimulus perekonomian untuk menghadapi pandemi.
Namun, hal itu berdampak kepada penurunan mata uang, dan beberapa instrumen investasi. Ini juga berdampak terhadap perekonomian seluruh dunia, sehingga orang-orang memilih Bitcoin untuk mengamankan aset mereka.
"Investor tetap ingin mengamankan asetnya dengan investasi. Dengan kondisi itu, orang beralih ke Bitcoin. Karena Bitcoin tidak terpengaruh langsung dengan kebijakan pemerintah. Bitcoin mengadopsi teknologi blockchain yang bersifat tidak terpusat," jelasnya.
Selain itu, faktor permintaan lain yang mempengaruhi Bitcoin adalah karena langah dari salah satu grup hotel terbesar di dunia, yaitu Luxury US Hotel Group. Hotel ini memberikan fitur pembayaran dengan kripto, seperti Bitcoin, Ethereum, DOGE dan lainnya.
"Dalam hal ini, bukan hanya Bitcoin, tetapi juga mempengaruhi kenaikan harga Ethereum. Karena permintaan Ethereum juga meningkat," kata Oscar.
Oscar kembali menjelaskan bahwa Bitcoin masih akan mungkin kembali melewati level tertingginya. Kemungkinan besar bisa saja dalam waktu dekat. Karena orang-orang memprediksi harga Bitcoin jauh lebih tinggi dari harga sekarang. Seperti JP Morgan yang memprediksi harga Bitcoin Rp 2,4 miliar.
"Ini kemungkinan besar terjadi karena masih ada sederet perusahaan-perusahaan lain yang ingin membeli Bitcoin. Mereka ingin mencatatkan kenaikan aset seperti apa yang dilakukan oleh Tesla, Microstrategy dan beberapa perusahaan-perusahaan lainnya yang sudah membeli Bitcoin," jelasnya.
Khusus di Ethereum, permintaan dan batasan suplai juga akan terjadi dalam waktu dekat ini. Pembatasan suplai dengan membakar atau burn sejumlah Ethereum dalam upgrade Ethereum yang disebut dengan EIP-1559. Oscar mengatakan, pengembang atau developer Ethereum telah mengkonfirmasi bahwa hal itu akan terjadi pada Juli atau Agustus 2021.
"Karena selama ini, kekurangan Ethereum dibandingkan Bitcoin adalah supply atau pasokan yang tidak terbatas. Namun, Ethereum terus berbenah. Pengembang Ethereum menyatakan akan membakar atau burn Ethereum dalam upgrade EIP-1559. Itu menyebabkan supply akan berkurang, sehingga harganya bisa naik," jelasnya.
Jadi, menurutnya, Bitcoin dan Ethereum kemungkinan besar masih akan mengalami peningkatan harga karena faktor-faktor tersebut. Meski di awal tahun 2021 ini saja, keduanya sudah mencatatkan kenaikan lebih dari 130%.
"Kita tetap dapat selalu membeli Bitcoin dan Ethereum karena 1 BTC atau 1 Ether bisa diperjualbelikan dalam bentuk pecahan desimal 0.000000000001. Sehingga bisa dibeli dengan Rp10 ribu saja," kata Oscar.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/investment/20210313090115-21-229849/rekor-harga-bitcoin-lewati-rp-800-juta-ethereum-rp-26-juta
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rekor! Harga Bitcoin Lewati Rp 800 Juta, Ethereum Rp 26 Juta - CNBC Indonesia"
Posting Komentar