Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah Otonom Mongolia Dalam China berencana melarang proyek penambangan (mining) cryptocurrency seperti Bitcoin dan menutup aktivitas yang ada untuk mengurangi konsumsi energi.
Bitcoin dihasilkan dengan menambang atau memecahkan teka-teki matematika kompleks melalui komputer khusus. komputer bertenaga tinggi ini menghabiskan banyak energi.
Menurut penelitian Universitas Cambridge, penambangan Bitcoin menghabiskan energi sekitar 128,88 terrawatt-jam per tahun, lebih besar dari konsumsi listrik negara Ukraina dan Argentina.
Secara global China menyumbang 65% dari semua aktivitas penambangan Bitcoin, Mogolia Dalam saja menyumbang sekitar 8% karena energinya yang murah. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat menyumbang 7,2% dari penambangan bitcoin global.
Namun, tidak semua cryptocurrency berfungsi seperti Bitcoin, seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (2/3/2021).
Mongolia Dalam, yang terletak di China utara melakukan pelarangan ini karena gagal memenuhi target penilaian pemerintah pusat terkait penggunaan energi pada tahun 2019 dan dimarahi oleh Beijing. Sebagai tanggapan, komisi pembangunan dan reformasi kawasan itu menyusun rencana untuk mengurangi konsumsi energi.
Bagian dari rencana tersebut melibatkan penutupan proyek penambangan cryptocurrency yang ada pada April 2021 dan tidak menyetujui yang baru. Mereka juga melibatkan penilaian ulang industri padat energi lainnya seperti baja dan batu bara.
Sementara itu pemerintah China telah mendukung pengembangan teknologi blockchain yang mendasari bitcoin, mereka tampaknya akan menindak mata uang digital itu sendiri.
Pada 2017, Beijing melarang penawaran koin perdana atau initial coin offering (ICO) , cara untuk menerbitkan token digital dan mengumpulkan uang. Pemerintah juga telah menindak bisnis yang terlibat dalam operasi cryptocurrency, seperti platform perdagangan.
China juga mendorong aktivitas ramah lingkungan. Presiden Xi Jinping mengatakan tahun lalu bahwa negara itu menargetkan emisi karbon dioksida puncak pada tahun 2030 dan netralitas karbon pada tahun 2060.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210302141655-37-227221/pabrik-terbesar-bitcoin-cs-china-mau-ditutup-tanda-apa-ini
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tech Pabrik Terbesar Bitcoin Cs China Mau Ditutup, Tanda Apa Ini? - CNBC Indonesia"
Posting Komentar