JAKARTA, investor.id - Harga Bitcoin (BTC) telah berkonsolidasi di rentang harga US$ 27.000-29.800 dalam satu pekan terakhir. Pekan ini, Bitcoin dan Ethereum di bawah tekanan jual dengan banyaknya katalis negatif yang muncul. Salah satunya investor tengah wait and see jelang data inflasi Amerika Serikat (AS)
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, tekanan jual BTC dimulai setelah Amerika Serikat mencatat data Non Farm Payrolls pada April 2023 yang dirilis Jumat (5/3/2023) sebesar 253 ribu. Lebih tinggi dibanding periode sebelumnya 165 ribu dan di atas konsensus 180 ribu.
“Penambahan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan dalam ekonomi AS menandakan peningkatan daya beli, yang dianggap sebagai katalis positif untuk Indeks Dolar AS (DXY) dan negatif untuk pasar Aset Kripto,” ungkap Panji, Selasa (9/5/2023).
Advertisement
Selain itu, lanjut Panji, penurunan harga BTC juga didorong oleh kemacetan pemrosesan transaksi di jaringan Bitcoin akibat lonjakan transaksi. Saat ini lebih dari 390 ribu transaksi dengan total 179 blok yang belum diselesaikan dan akan berdampak pada biaya pengiriman Bitcoin yang naik hingga 330%.
“Dilansir Blockchain.com, ketika jaringan Bitcoin berjalan normal maka biaya pengiriman dimulai dari US$ 0,55 - 2,5 per transaksi. Namun saat terjadi kemacetan seperti saat ini biaya transaksi naik hampir US$ 30 per transaksi,” ujar Panji.
Menurut Panji, pergerakan harga Bitcoin dan Ethereum saat ini sedang menunggu rilis data angka inflasi Amerika Serikat yang akan keluar pekan ini. Ia menyarankan investor aset kripto untuk wait and see untuk mencermati rilis data inflasi April yang akan keluar Rabu malam (10/5/2023). Para ekonom memprediksi harga konsumen inti (CPI) AS menjadi 5,5% dari YoY, sedangkan tingkat inflasi tahunan AS diperkirakan menjadi 5% YoY.
“Jika data CPI dan inflasi AS lebih rendah atau sesuai perkiraan maka akan menjadi katalis positif bagi Bitcoin dan Ethereum. Namun, jika angkanya lebih tinggi di atas prediksi pasar maka Bitcoin berpotensi melanjutkan koreksi karena akan mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama,” kata Panji.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMia2h0dHBzOi8vaW52ZXN0b3IuaWQvbWFya2V0LzMyODk3My9iaXRjb2luLXRlcmtvcmVrc2ktcGVrYW4taW5pLWludmVzdG9yLXdhaXQtYW5kLXNlZS1qZWxhbmctZGF0YS1pbmZsYXNpLWFz0gEA?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bitcoin Terkoreksi Pekan ini, Investor Wait and See Jelang Data ... - Investor.ID"
Posting Komentar