Search

Token BRC-20 Tidak Berdampak Positif pada Harga Bitcoin - Blockchain Media Indonesia

Standar token Bitcoin yang baru diperkenalkan, BRC-20 ternyata tidak memberi impak positif pada harga aset crypto wahid. Meskipun, hampir 25.000 koin eksperimental telah dibuat tahun ini, yang membuat jumlah transaksi melonjak.

“Token BRC-20 adalah fenomena yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” kata Gordon Grant, co-head of trading di Genesis Trading, sebagaimana dikutip Reuters belum lama ini.

Grant mengatakan, rata-rata transaksi harian selama tujuh hari mencapai lebih dari 531.000, hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan sebulan yang lalu, menurut data dari Blockchain.com.

Karena blockchain bitcoin awalnya tidak dikembangkan untuk mendukung ekosistem kripto, tidak seperti Ethereum dan Solana, token BRC-20 dibuat menggunakan teori ordinal, yang memungkinkan data dituliskan pada setiap satoshi – denominasi terkecil dari bitcoin, atau satu per seratus juta.

IKLAN

“Tidak banyak utilitas yang terkait dengan token BRC-20 dan Ordinals,” kata CJ Reim, kontributor di perusahaan blockchain CoreDAO.

Meski demikian, Reim melihat tren ini memang menjanjikan dalam hal minat untuk membangun produk di blockchain bitcoin.

Namun menurutnya, perlombaan untuk menciptakan koin-koin baru ini tidak memiliki dampak signifikan pada harga bitcoin, yang telah diperdagangkan di bawah US$30.000 sejak pertengahan April.

Bitcoin Sibuk Melahirkan Jenis Kripto Baru

Menurut data dari Glassnode, transaksi harian telah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 682.000 transaksi bulan ini. Yakni, hampir 40 persen lebih tinggi dari puncak sebelumnya pada tahun 2017.

Dominasi bitcoin, atau pangsa bitcoin dalam pasar kripto senilai US$1,16 triliun, telah meningkat menjadi 44 persen dari 38 persen pada awal tahun.

Kelas baru kripto ini tidak memiliki penggunaan khusus selain spekulasi, mirip dengan memecoin.

Namun, popularitasnya yang baru ini menunjukkan minat terhadap bitcoin bukan hanya sebagai penyimpan nilai atau metode pembayaran, tetapi sebagai dasar pengembangan koin dan aplikasi baru, yang sebelumnya dianggap menjadi domain blockchain yang lebih modern seperti Ethereum dan Solana.

IKLAN

Penciptaan yang cepat dari token BRC-20 ini tidak berlangsung tanpa kontroversi, dengan para kritikus mengatakan bahwa penerbitan token ini telah membuat lebih sulit bagi pengguna yang ingin menggunakan bitcoin untuk tujuan awalnya.

Gas Fee atau biaya transaksi di blockchain bitcoin telah melonjak dalam sebulan terakhir, dengan total biaya dalam dolar yang dibayarkan per hari hampir mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu US$17,8 juta per hari, menurut data dari Glassnode.

Biaya transaksi median melonjak hingga US$30,91 dibandingkan dengan kisaran 90 sen hingga US$4,23 antara Januari dan 1 Mei, data dari Blockchain.com menunjukkan.

Jaringan juga melambat secara signifikan. Kepadatan transaksi begitu parah sehingga bursa kripto terbesar di dunia, Binance, harus menghentikan sementara penarikan bitcoin pada tanggal 7 Mei.

“Walaupun kepadatan telah sedikit berkurang, namun masih tinggi dan pada puncaknya pengguna harus menunggu lebih dari 30 jam agar transaksi dikonfirmasi,” kata kepala manajemen keuangan di Wave Digital Assets, Nauman Sheikh. [ab]

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMiU2h0dHBzOi8vYmxvY2tjaGFpbm1lZGlhLmlkL3Rva2VuLWJyYy0yMC10aWRhay1iZXJkYW1wYWstcG9zaXRpZi1wYWRhLWhhcmdhLWJpdGNvaW4v0gEA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Token BRC-20 Tidak Berdampak Positif pada Harga Bitcoin - Blockchain Media Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.