Jakarta, CNBC Indonesia - Aset kripto terpantau terus mengalami apresiasi beberapa waktu terakhir. Bahkan secara year to date/ytd, bitcoin telah naik sebesar 66%.
Dilansir dari Refinitiv pada pukul 08:16 WIB, bitcoin mengalami penguatan sebesar 1,18% ke angka US$70.623.
Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak 8 April 2024. Sementara sepanjang 2024, posisi tertinggi bitcoin yakni di angka US$73.157 yang terjadi pada 13 Maret 2024 atau sekitar satu bulan yang lalu.
Sementara market kapitalisasi kripto secara keseluruhan juga turut mengalami kenaikan yang cukup signifikan hanya dalam empat bulan saja. Secara ytd, keseluruhan koin mengalami apresiasi sebesar 58,4% dari US$1,65 triliun menjadi US$2,62 triliun pada hari ini.
Crypto fear and greed index juga saat ini cukup tinggi dari 67,9 pada akhir Desember 2023 menjadi 76,24 (greed) hari ini.
Bahkan pada akhir Februari hingga pertengahan Maret 2024, crypto fear and greed index sempat berada dalam kategori extreme greed (>80).
Positifnya aset kripto sepanjang 2024 terjadi pasca dana yang diperdagangkan di bursa AS disetujui (ETF Bitcoin Spot).
Persetujuan ETF Bitcoin Spot dilakukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada pertengahan Januari 2024.
Langkah SEC menyetujui hal tersebut pun disambut positif oleh para pelaku pasar sehingga altcoin (koin selain bitcoin) juga mengalami apresiasi. Terkhusus kepada mereka yang memiliki sedikit pengalaman dalam memperdagangkan mata uang kripto karena investor dapat membeli dan menjual bitcoin dengan lebih mudah.
Persetujuan ETF bitcoin spot juga mewakili tonggak penting dalam dunia keuangan, menandakan perubahan besar dalam persepsi dan pemanfaatan bitcoin sebagai aset investasi utama.
Persetujuan tersebut diharapkan dapat mengkatalisasi masuknya modal institusional dalam jumlah besar ke pasar bitcoin, yang dapat meningkatkan likuiditas, mengurangi volatilitas, dan selanjutnya melegitimasi mata uang kripto di mata investor tradisional.
Seiring dengan berkembangnya lanskap keuangan untuk menggabungkan sarana investasi inovatif ini, bitcoin dan mata uang kripto yang lebih luas berada di titik puncak potensi pertumbuhan transformatif dan peningkatan penerimaan, menandai momen penting dalam mengintegrasikan aset digital ke dalam ekosistem keuangan global.
Jika bitcoin semakin diterima secara luas diberbagai negara, maka hal ini berpotensi mendongkrak harga bitcoin itu sendiri.
Selain itu, peristiwa bitcoin halving menjadi salah satu sentimen yang ditunggu pelaku pasar mengingat hal ini secara historis membuat bitcoin mengalami apresiasi.
Sebagai catatan, bitcoin halving kemungkinan terjadi pada April 2024.
Pada bitcoin halving tahun ini akan membuat hadiah blok berikutnya menjadi 3,125 BTC. Hal ini menurunkan tingkat produksi bitcoin. Halving ini terjadi secara berkala dan diprogram ke dalam kode bitcoin.
Alasan dibalik kenaikan bitcoin pada momen bitcoin halving yakni karena terjadinya kelangkaan bitcoin di tengah permintaan yang cukup tinggi.
Target Bitcoin 2024
Mengutip dari cryptonews.com, hingga akhir 2024, target harga bitcoin diperkirakan akan mencapai US$90.000. Hal ini didukung karena semakin banyak orang yang mengadopsinya diikuti dengan sentimen positif persetujuan ETF Bitcoin Spot hingga peristiwa bitcoin halving.
Lebih lanjut, kerangka peraturan untuk kripto di seluruh dunia juga diperkirakan akan terus membaik pada tahun ini dan tampak akan lebih banyak negara mendeklarasikan beberapa bentuk mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah pada tahun 2024 dengan bitcoin dan/atau stablecoin sebagai kandidat yang punya probabilitas paling tinggi.
Dengan asumsi tidak terdapat hal-hal extraordinary sepanjang 2024, maka potensi terendah harga bitcoin di akhir 2024 yakni sebesar US$42.000.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)[Gambas:Video CNBC]
Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3Jlc2VhcmNoLzIwMjQwNDExMDkxMjU4LTEyOC01Mjk3NTkva3JpcHRvLWtvbnNpc3Rlbi1uYWlrLXNlcGFuamFuZy0yMDI0LWFwYS1zZWJhYm55YdIBAA?oc=5
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kripto Konsisten Naik Sepanjang 2024, Apa Sebabnya? - CNBC Indonesia"
Posting Komentar