Search

Apa yang Bakal Terjadi dengan Harga Bitcoin Setelah ”Halving”? - kompas.id

Pegawai pemerintah menunggu pembukaan mesin dompet digital Chivo, yang akan menukar uang tunai dengan bitcoin, di Las Americas Square di San Salvador, El Salvador, Selasa, 7 September 2021.
AP PHOTO/SALVADOR MELENDEZ

Pegawai pemerintah menunggu pembukaan mesin dompet digital Chivo, yang akan menukar uang tunai dengan bitcoin, di Las Americas Square di San Salvador, El Salvador, Selasa, 7 September 2021.

Setelah pasar aset kripto riuh rendah beberapa pekan, orang kemudian menunggu halving bitcoin. Peristiwa yang dinanti para peminat aset kripto, yaitu halving bitcoin, itu telah terjadi pada Jumat (19/4/2024). Mereka kemudian memikirkan sesuatu yang bakal terjadi setelah peristiwa itu muncul. Reaksi pasar pascakejadian itu akan menentukan harga bitcoin selanjutnya.

Peristiwa halving menurunkan tingkat penerbitan bitcoin baru dari 6,250 menjadi 3,125 setiap sepuluh menit. Setelah halving, tingkat penerbitan bitcoin baru serta imbalan bagi petambang bitcoin yang sukses telah dipotong setengahnya. Hanya beberapa hari setelah bitcoin mengalami halving, mata uang kripto ini naik dari sekitar 63.000 dollar AS menjadi 65.125 dollar AS pada Senin (22/4/2024).

Secara keseluruhan, harga bitcoin telah naik 54 persen sepanjang tahun ini dan telah meningkat 136 persen sejak 52 minggu terakhir. Kapitalisasi pasar bitcoin saat ini mencapai 1,28 triliun dollar AS. Semakin banyak investor institusi yang masuk ke dalam aset kripto ini, maka semakin kokoh harganya. Pasar makin percaya dengan aset investasi ini. Akan tetapi, peminat aset kripto tentu bertanya-tanya, apa yang akan terjadi setelah halving? Banyak analisis dan juga pendapat tentang hal ini.

Analisis di Bobsguide menyebutkan, meskipun ada ekspektasi bahwa halving akan merangsang pasar mengalami kenaikan (bullish) lagi, sejumlah analis pasar, termasuk dari JPMorgan Chase & Co dan Deutsche Bank AG, berpendapat bahwa peristiwa tersebut sudah diperhitungkan oleh pasar.

”Meskipun harga bitcoin tetap relatif stabil pasca-halving, biaya transaksi di jaringan melonjak, menandakan peningkatan aktivitas,” kata Kok Kee Chong, CEO AsiaNext, bursa aset digital yang berbasis di Singapura. Setiap pengurangan separuh akan mengurangi dampak dilutif penambangan. Dengan siklus mendatang, diperkirakan hanya dihasilkan 3,3 persen pasokan bitcoin baru, sangat kontras dengan siklus sebelumnya.

Bitcoin adalah salah satu aset kripto  yang populer. Tampak salah seorang warga Hong Kong menggunakan Bitcoin ATM di Hong Kong.
AP PHOTO/KIN CHEUNG

Bitcoin adalah salah satu aset kripto yang populer. Tampak salah seorang warga Hong Kong menggunakan Bitcoin ATM di Hong Kong.

Baca juga: Harga di Atas Rp 1 Miliar, Bitcoin Makin Kokoh

Malah sentimen kenaikan nilai bitcoin mungkin bakal mendapat hambatan dari faktor makroekonomi, seperti sinyal Federal Reserve yang menaikkan suku bunga dan ketegangan geopolitik Iran-Israel. Orang akan mencari investasi yang lebih aman dan menguntungkan. Akan tetapi, fluktuasi pasar dalam waktu dekat bisa terjadi ketika aliran dana ETF (produk investasi semacam reksa dana yang mengikutkan bitcoin dalam keranjang investasi)ke pasar sehinggaharga bitcoin mengalami kenaikan.

Analisis lain dari JP Morgan Chase & Co yang dimuat di Markets Insider mengatakan, setelah halving bitcoin, sebaiknya pemegang aset kripto tidak bertaruh dan berharap lagi kenaikan harga yang lebih cepat. JP Morgan bahkan mengatakan, harga kripto terbesar di dunia bisa jatuh segera setelah peristiwa tersebut. Mereka juga melihat pasar telah mengantisipasi peristiwa tersebut secara luas hingga bisa membawa aset kripto itu ke rekor tertinggi pada tahun 2024.

”Kami tidak memperkirakan kenaikan harga bitcoin pasca-halving karena sudah diperhitungkan. Faktanya, kami malah melihat penurunan harga bitcoin pasca-halving karena beberapa alasan,” kata analis yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou dalam sebuah catatan minggu ini.

JP Morgan mengatakan bahwa pasar bitcoin masih berada pada wilayah kelebihan beli (overbought) setelah melonjak ke rekor tertinggi pada bulan Maret. Panigirtzoglou sebelumnya mengemukakan beberapa indikator yang mengonfirmasi hal tersebut. JP Morgan juga mengamati bahwa pendanaan modal ventura tetap rendah meskipun pasar kripto baru-baru ini bangkit kembali. Hal ini merupakan hambatan lain bagi kemungkinan kenaikan harga.

Karena rantai blok bitcoin telah berhasil melewati separuh masa lalu tanpa gangguan, perhatian kini beralih ke halving berikutnya, yaitu pada tahun 2028, ketika imbalannya akan semakin berkurang. Dengan perkiraan 64 halving sebelum mencapai batas 21 juta, para petambang menghadapi ketergantungan pada biaya transaksi sebagai sumber pendapatan utama di masa depan.

Penjualan hebat

Sementara itu, Forbes mengatakan, harga bitcoin sejauh ini mengabaikan peringatan bahwa halving bitcoin dapat memicu penjualan hebat, yang memantul kembali ke harga di bawah 60.000 dollar AS per bitcoin. Saat ini, para petambang dan pedagang bitcoin sedang bergulat dengan ”kekacauan” yang mengurangi separuhnya, yang telah menaikkan biaya transaksi bitcoin ke tingkat ”belum pernah terjadi sebelumnya”. Salah satu komentar yang muncul di media sosial adalah, halving tahun ini sangat diantisipasi, seperti biasanya halving terjadi, tetapi mengalami sedikit insiden yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.

Markus Thielen, pendiri 10x Research, di laman Coindesk, mengatakan bahwa halving bitcoin bukanlah peristiwa bullish dan memperingatkan kelemahan pasar selama beberapa bulan ke depan dengan potensi koreksi yang lebih dalam. Alasan utamanya adalah para petambang melepas kepemilikan bitcoin senilai 5 miliar dollar AS untuk menjaga operasi tetap stabil setelah pendapatan mereka dipotong.

https://cdn-assetd.kompas.id/I0xG4EP9QlmPthOpKQ7kWIjNWLY=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F11%2F06157e19-c2f3-4642-886c-cc869ecf8f11_jpg.jpg

Namun, dalam prospek yang lebih panjang, laman Decrypt mengatakan, tiga halving terakhir diikuti oleh pergerakan harga bitcoin yang lebih tinggi secara eksponensial 50-100 hari setelah peristiwa tersebut. Perusahaan perdagangan aset kripto QCP Capital menyebutkan, jika pola ini terulang kali ini, maka kenaikan bitcoin masih memiliki waktu beberapa minggu untuk membangun posisi beli yang lebih besar.

Dessislava Aubert, direktur penelitian di perusahaan analisis aset kripto Kaiko, memperingatkan, ingat tahun 2020? Penting untuk dicatat bahwa halving ketiga bitcoin terjadi ketika kebijakan moneter sangat longgar pada saat bank sentral bergulat dengan perlambatan era pandemi yang mengancam mengganggu perekonomian global.

”The Fed melakukan pelonggaran. Bagi saya, perbedaan utama dibandingkan halving terbaru, yang terjadi pada tahun 2020, adalah lingkungan makro,” katanya menjelang halving pekan lalu. Ketika indeks harga konsumen AS melonjak pada tahun 2022, Federal Reserve turun tangan dan menaikkan suku bunga dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk mengendalikan inflasi. Saat ini, kondisi moneter relatif ketat dan pasar bergerak berdasarkan ekspektasi kapan The Fed akan menurunkan suku bunganya dan seberapa besar penurunannya.

”Ada banyak kekhawatiran bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga kurang dari tiga kali tahun ini. Ini akan berdampak buruk bagi aset berisiko dan mungkin juga bitcoin,” katanya.

Seorang warga tengah memegang tempat menyimpan uang virtual di La Maison du Bitcoin, Paris, Perancis.
AFP/ GEOFFROY VAN DER HASSELT

Seorang warga tengah memegang tempat menyimpan uang virtual di La Maison du Bitcoin, Paris, Perancis.

Bisa berubah

Dari berbagai analisis di atas, tampak kenaikan harga bitcoin yang memengaruhi pergerakan aset kripto lain tidak terjadi dalam waktu dekat. Di tengah ekspektasi kenaikan, perkembangan ekonomi makro dan geopolitik bisa mematahkan harapan itu. Indikator lain adalah pendanaan di usaha rintisan aset kripto yang tak melonjak. Informasi ini menandakan tak ada harapan besar di kalangan mereka bahwa investasi di aset kripto belum kembali menarik mereka. Semuanya bisa berubah.

Lepas dari itu semua, ada masalah lain. Halving bitcoin baru-baru ini telah menyoroti mata uang kripto yang populer dan menimbulkan pertanyaan baru tentang dampak lingkungan dari dunia kripto. Menambang mata uang digital populer membutuhkan energi yang sangat besar, dan berkurangnya pasokan bitcoin akan memacu operasi yang berpusat pada tujuan tersebut untuk bekerja lebih keras lagi.

Laman Fast Company memperingatkan, hal ini membuat para pemerhati lingkungan dan beberapa politisi khawatir bahwa dampak penambangan aset kripto terhadap iklim akan semakin besar. Seperti halnya kecerdasan buatan yang memberikan tekanan lebih besar pada jaringan listrik dan peristiwa cuaca ekstrem yang mendorong beberapa negara untuk menangani hingga ke titik batas kemampuan mereka.

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMiYWh0dHBzOi8vd3d3LmtvbXBhcy5pZC9iYWNhL29waW5pLzIwMjQvMDQvMjUvYXBhLXlhbmctdGVyamFkaS1kZW5nYW4taGFyZ2EtYml0Y29pbi1zZXRlbGFoLWhhbHZpbmfSAQA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Apa yang Bakal Terjadi dengan Harga Bitcoin Setelah ”Halving”? - kompas.id"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.