Menurut Fanny Verona, Managing Director DAM Corp, ia melihat adanya kebutuhan yang besar di era digital saat ini akan pengolahan data yang terdesentralisasi guna meningkatkan efisiensi dan transparansi data.
"Untuk merespons kebutuhan tersebut, kami telah mengadopsi solusi blockchain untuk membantu perusahaan di sektor perbankan dengan membangun infrastruktur blockchain dalam sistem white label uang elektronik kami," ujarnya di Jakarta, Senin (19/2/2018).
Blockchain sendiri adalah teknologi yang mendasari berjalannya data tanpa bergantung kepada server terpusat sehingga terhindar dari risiko downtime. Sistem blockchain hadir dengan mengubah pendekatan yang sentralistik menjadi terdesentralisasi.
Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET |
Pada prinsipnya, menurut Fanny, teknologi blockchain mengkondisikan setiap server yang menjalankan software ini untuk membentuk konsensus jaringan secara otomatis untuk saling mereplikasi data transaksi dan saling memverifikasi data yang ada.
Oleh karena itu, ketika salah satu server mengalami peretasan, server tersebut dapat diabaikan karena dianggap memiliki data yang berbeda dengan mayoritas jaringan server lainnya.
Teknologi blockchain, katanya, lebih mampu menghadapi serangan dibandingkan teknologi yang tersentralisasi karena selalu ada minimal satu server yang berjalan untuk menangani transaksi.
"Saat ini terdapat potensi yang sangat besar untuk bank dan bisnis lainnya dalam mengembangkan teknologi yang mampu digunakan untuk memproses kegiatan pembayaran agar lebih cepat, efisien dan aman," kata Fanny.
Teknologi blockchain diyakini tepat bagi industri fintech yang melibatkan banyak pihak dan masih menggunakan sistem manual dan rigid. Terobosan teknologi ini juga dipercaya efektif untuk mendorong terwujudnya keamanan, keakuratan data transaksi, sehingga pihak bank dapat duduk tenang dan tidak perlu khawatir mengenai sistem keamanan mereka.
"Kami menyadari hal tersebut dan membangun infrastruktur teknologi yang mampu mengadopsi layanan pembayaran baru untuk beragam kebutuhan uang elektronik partner kami," ia menambahkan.
Kemampuan ini menunjukkan kemampuan DAM Corp sebagai startup fintech yang siap membantu implementasi teknologi blockchain pertama kali untuk uang elektronik perbankan di Indonesia.
"Saat ini, DAM Corp telah memiliki berbagai solusi keuangan, seperti mandiri e-cash, dan LINE Pay e-cash, Wagon dan IndiePay," pungkas Fanny. (rou/rou)
Baca Or Read Again https://inet.detik.com/business/d-3875154/fenomena-bitcoin-bikin-startup-fintech-ini-kepincutBagikan Berita Ini
0 Response to "Fenomena Bitcoin Bikin Startup Fintech Ini Kepincut"
Posting Komentar