Search

Bitcoin sentuh rekor di US$ 11.851 per btc - Investasi Kontan

Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan bitcoin semakin tinggi seiring investor meyakini uang krypto ini kebal krisis. Harga bitcoin cenderung dalam tren naik di tengah pandemi Covid-19 yang masih menekan ekonomi.

Tren bullish  terlihat dari harga bitcoin yang sempat menyentuh level tertinggi sejak Agustus 2019 di US$ 11.851 per btc pada Kamis (6/8) berdasarkan Bloomberg. Namun, Jumat, (7/8) harga bitcoin terkoreksi 2,3% ke US$ 11.575 per btc.

Oscar Darmawan CEO Indodax mengatakan pergerakan harga bitcoin sebagian besar dipengaruhi oleh permintaan dan pasokan. Saat ini, secara tidak langsung stimulus dalam rangka penanganan pandemi yang para bank sentral keluarkan turut mendorong permintaan bitcoin.

Baca Juga: Bitcoin masih berpeluang sentuh level US$ 20.000 per btc

Harga bitcoin mengalami bullish di tengah pandemi juga didukung oleh rasa percaya investor bahwa bitcoin kebal terhadap krisis ekonomi. "Investor yang sudah terlebih dahulu berinvestasi di bitcoin mengalamai keuntungan saat pandemi, investor lain juga jadi tidak ingin ketinggalan, akhirnya permintaan dan harga naik," kata Oscar, Jumat (7/8).

Kepercayaan investor terhadap bitcoin makin terpuruk setelah pemberitaan mengenai harga bitcoin yang terus bermunculan hampir setiap hari di media seluruh dunia.  

Sentimen lain yang mendukung harga bitcoin terus dalam tren bulllish adalah kebijakan bank dan pemerintah global yang semakin terbuka pada bitcoin. Baru saja, AS mengeluarkan kebijakan mengenai bank yang boleh mengelola mata uang krypto. Kantor Pengawas Mata Uang AS (OCC) memastikan bahwa bank di AS diizinkan untuk menyimpan dan mengelola (kustodian) bitcoin dan aset krypto lainnya milik nasabah.

Begitupun beberapa negara Eropa akan segera mengeluarkan aturan yang mempermudah aktivitas di dunia mata uang krypto.

Meningkatnya popularitas bitcoin ini membuat Mastercard dan Visa mulai mendukung perluasan guna aset krypto. Vinsensius Sitepu pengamat dan investor bitcoin mengatakan kelak banyak kartu debit maupun kredit bernominal bitcoin dan aset krypto lainnya. Selain itu, nasabah bank bisa mengakses bitcoin dari rekening bank mereka sendiri secara langsung, sehingga perluasan pasar bitcoin terjadi.  

Baca Juga: Ditopang kebijakan AS, harga Bitcoin terus menanjak

"Bisa saja harga bitcoin hingga akhir tahun tembus US$ 14.000 per btc atau melebihi US$ 200 juta seperti yang diramalkan analis AS," kata Oscar.

Vinsensius juga memproyeksikan tren bullish harga bitcoin masih akan terjadi hingga akhir tahun. Secara teknis, Vinsensius menganalisis saat ini harga bitcoin sedang menguji ke US$ 13.000. Selain itu harga sudah menembus batas atas pola di US$ 9.700 per btc-US$ 9.900 per btc sejak 20 Juli 2020. Setidaknya di sisa bulan ini, Vinsensius memproyeksikan harga berada di US$ 13.000 per btc-US$ 14.000 per btc.

Oscar mengatakan banyaknya harapan harga bitcoin masih akan menjulang maka harga bitcoin saat ini tepat untuk dibeli. Namun, memang ada strategi trader yang memberi saat harga murah, strategi ini pun juga dapat diterapkan. Sementara, Vinsensius sangat menyarankan investor untuk mulai mengakumulasi saat ini.

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.



Let's block ads! (Why?)

Baca Or Read Again https://investasi.kontan.co.id/news/bitcoin-sentuh-rekor-di-us-11851-per-btc

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bitcoin sentuh rekor di US$ 11.851 per btc - Investasi Kontan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.