JAKARTA, KOMPAS — Mata uang kripto, bitcoin, diprediksi masih akan melanjutkan kenaikan harga setelah reli hingga 12 persen selama beberapa hari sejak akhir pada pekan kedua Juli 2024. Tekanan jual yang berkurang diikuti naiknya sentimen positif pasar pada produk kripto ini.
Reli sejak Jumat (13/7/2024) mengakibatkan harga bitcoin naik drastis 12 persen menjadi 64.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,05 miliar per koin pada Selasa (16/7/2024) tengah hari. Dibandingkan Senin (15/7/2024), harga bitcoin naik 2,3 persen.
Kenaikan hari ini mengerek harga mata uang lainnya, seperti ethereum (ETH) sebesar 2,6 persen menjadi 3.420 dollar AS. Lalu, koin alternatif XRP dan SOL masing-masing naik 3 persen dan 2,4 persen. Token meme, DOGE, bertambah 4,3 persen dan SHIB naik 7,1 persen.
Analis Mobee Indonesia, bursa aset digital, Hery Hermawan, menjelaskan, reli ini terjadi setelah harga bitcoin (BTC) terus merosot sejak pertengahan Juni karena beberapa sentimen negatif. Sentimen itu salah satunya terkait kebijakan Pemerintah Jerman, yang banyak memegang aset kripto untuk menjual bitcoin mereka.
Baca juga: Minat Investasi Kripto Sokong Kenaikan Bitcoin
Pemerintah Jerman sebelumnya diketahui memegang 46.000 bitcoin senilai 2,81 miliar dollar AS. Aset itu dijual perlahan hingga membuat harga bitcoin jatuh ke level 55.000 dollar AS. Namun, aksi jual itu diperkirakan mereda karena Pemerintah Jerman hanya menyisakan 0,007 bitcoin.
”Jerman sudah menjual seluruh bitcoin hingga habis sejak awal bulan Juli, tidak ada lagi tekanan jual BTC dari wallet Pemerintah Jerman,” kata Hery saat dihubungi hari ini.
Selama bulan Juli 2024, transaksi modal masuk dan keluar kembali cenderung wajar. Indeks pasar kripto pun membaik dengan indeks kekhawatiran pasar yang berubah menjadi netral, kata Hery.
”Open interest pada BTC dan ETH di seluruh total pasar derivatif global selama bulan Juli cenderung positif setiap hari. Ini termasuk pada produk BTC ETF Spot secara total sejak 5 Juli hingga hari ini yang mengalami arus masuk positif setiap harinya,” lanjutnya.
Kripto dapat membantu pembeli melindungi mata uangnya dari negara-negara yang nilai mata uangnya rendah.
Sentimen positif terhadap transaksi kripto belakangan juga didukung kampanye calon presiden AS, Donald Trump. Mantan presiden ke-45 AS itu dipercaya mendukung mata uang kripto. Trump sudah memilih calon wakil presiden, JD Vance, yang juga pro mendukung BTC dan memiliki BTC senilai 250.000 dollar AS.
Baca juga: Aset Kripto Makin Menjanjikan di 2024
Dukungan Trump membuat banyak investor kripto bersimpati pada kejadian penembakan yang hampir merenggut nyawanya saat berkampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). Mengutip Cointelegraph, percobaan pembunuhan yang gagal terhadap Trump meningkatkan peluang kandidat prokripto untuk memenangi pemilihan AS 2024 di platform taruhan daring populer.
”Potensi terpilihnya kembali Trump pada tahun 2024 dianggap sebagai tanda optimistis oleh para spekulan dan investor,” kata media tersebut, Senin (15/7/2024).
Sentimen positif, yang menaikkan harga Bitcoin, juga didukung pernyataan positif CEO BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, Larry Fink, di media AS, CNBC, terhadap aset kripto. Dalam wawancara media tersebut, ia menyebut bahwa kripto dapat membantu pembeli melindungi mata uangnya dari negara-negara yang nilai mata uangnya rendah.
Sentimen positif juga terbentuk dari meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga AS yang lebih cepat, seiring perubahan kondisi makro ekonomi negara tersebut. Disusul peluncuran bursa ETF Bitcoin di Australia yang menunjukkan akan lebih banyaknya arus masuk modal yang terjadi dalam waktu dekat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bitcoin Bersiap Melanjutkan Reli - kompas.id"
Posting Komentar