JAKARTA, KOMPAS — Mata uang kripto, bitcoin, diprediksi telah memasuki fase bullish atau tren kenaikan harga. Namun, perlu ada katalis besar untuk memompa harganya. Selain bitcoin, komoditas logam mulia emas juga tengah mengalami reli kenaikan harga dan akan membuat rekor harga terbaru sepanjang Juli 2024.
Harga bitcoin pada Rabu (17/7/2024) pagi berada di angka 66.048 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 1,06 miliar (kurs Rp 16.100). Nilai ini telah mengalami kenaikan 132 juta poin atau 14,19 persen dalam lima hari terakhir. Sejumlah analis menangkap kenaikan drastis ini terjadi setelah meredanya aksi jual oleh pemilik bitcoin dalam jumlah besar (whale), yaitu Jerman, pada awal Juli ini.
Baca juga: Harga Bitcoin Bersiap Melanjutkan Reli
Meski demikian, analis kripto dari platform pertukaran kripto Reku, Fahmi Almuttaqin, mengatakan, pasar mungkin akan memerlukan katalis baru yang cukup kuat untuk reli kenaikan harga bitcoin dapat terjadi. Mengutip data Lookintobitcoin.com, lanjutnya, jumlah pemilik kripto dengan saldo di atas 1.000 bitcoin pada saat ini masih lebih rendah, yakni sekitar 96 wallet (kantong) dibandingkan dengan angka pada 27 Februari lalu ketika harga bitcoin di 57.000 dollar AS.
”Hal ini mengindikasikan para whales yang telah melakukan aksi profit taking (ambil untung) mungkin belum kembali mengalokasikan aset mereka di Bitcoin. Dengan demikian, membuat pertahanan harga Bitcoin di pasar saat ini didukung oleh lebih sedikit whales, yang mungkin dapat menghambat reli yang terjadi apabila terdapat aksi profit taking yang signifikan akibat kenaikan harga yang terjadi,” papar Fahmi dalam analisis tertulisnya, Selasa (16/7/2024).
Foto yang diambil pada 12 Mei 2021 menunjukkan iklan bitcoin di sebuah trem di Hongkong.
Fenomena lain yang perlu disoroti, kata Fahmi, adalah adanya distribusi bitcoin kepada para kreditur bursa Mt.Gox yang berpotensi turut meningkatkan tekanan jual, terlepas dari besarannya yang belum dapat dipastikan. Skenario ini mungkin membuat pedagang atau investor akan lebih memilih mengambil posisi yang konservatif sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.
”Kenaikan harga Bitcoin ke lebih dari Rp 1 miliar ini mengubah sentimen pasar dari fear menjelang akhir pekan lalu menjadi greed pada awal pekan ini. Namun, perlu diingat bahwa situasi greed bukan hanya mensinyalir optimisme dan potensi kenaikan lanjutan, melainkan juga dapat memberikan sinyal potensi terjadinya koreksi (penurunan harga),” tutur Fahmi.
S ituasigreedbukan hanya mensinyalir optimisme dan potensi kenaikan lanjutan, melainkan juga dapat memberikan sinyal potensi terjadinya koreksi.
Sementara itu, analis Mobee Indonesia, bursa aset digital, Hery Hermawan, membaca sentimen positif terhadap transaksi kripto dalam jangka pendek didukung calon presiden AS, Donald Trump. Trump diketahui sudah memilih JD Vance, yang juga pro mendukung BTC dan memiliki BTC senilai 250.000 dollar AS, sebagai calon wakil presiden.
Dukungan Trump membuat banyak investor kripto bersimpati pada kejadian penembakan yang hampir merenggut nyawanya saat berkampanye di Pennsylvania, Sabtu lalu. Mengutip Cointelegraph, percobaan pembunuhan yang gagal terhadap Trump meningkatkan peluang kandidat pro-kripto untuk memenangkan pemilihan AS 2024 di platform taruhan daring populer.
”Trump masih memberikan semangat ke pendukungnya sesaat setelah tertembak di telinga diartikan sebagai semangat kebangkitan pasar kripto, terutama bitcoin. Donald Trump juga berkomitmen akan tetap hadir sebagai pembicara di ajang konferensi bitcoin tidak lama lagi,” tuturnya.
Pelaku pasar kripto juga terus memantau langkah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang masih cenderung berhati-hati dalam mengambil kebijakan suku bunga. Adapun konsensus semakin optimistis penurunan suku bunga sekitar 25 basis poin akan dilakukan pada September sehingga membuat optimisme pada perekonomian membaik.
Baca juga: Perdagangan Logam Mulia Cemerlang pada Semester I-2024
Emas pecah rekor
Potensi penurunan suku bunga ternyata membuat harga emas ikut terpompa naik 3 persen dalam sepekan. Rabu (17/7/2024), harga emas dunia sudah ada di posisi 2.470 dollar AS per troy ons. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga ikut naik sehingga harga per gram emas mencapai senilai Rp 1,42 juta.
Research and Development Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Jonathan Octavianus, mengatakan, peningkatan harga emas terjadi di tengah spekulasi bahwa The Fed kemungkinan dapat menurunkan suku bunga dalam waktu dekat setelah tiga data inflasi berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target penurunan.
”Harga emas meningkat dengan support saat ini beralih ke area 2.340 dollar AS dan resistan terdekat berada di area 2.400 dollar AS. Support terjauhnya berada di area 2.315 dollar AS hingga ke area 2.270 dollar AS, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area 2.410 dollar AS hingga ke area 2.430 dollar AS,” kata Jonathan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F08%2F15%2F80bdce59-53bf-492a-894b-7085c17c238c_jpg.jpg){kind=logo}
Pedagang emas di pertokoan Permata Cikini, Jakarta, Kamis (15/8/2019), memperlihatkan logam mulia produksi PT Antam Tbk Harga emas terus meningkat.
Ibrahim Assuaibi, pengamat kripto dan direktur PT Laba Forexindo Berjangka, dalam analisisnya menyebut, faktor lain dari kenaikan harga emas antara lain adalah perubahan peta politik di AS serta masih sengitnya negosiasi penghentian konflik antara Pemerintah Israel dan Hamas.
”Bulan ini, Juli 2024, harga emas dunia berpotensi tembus 2.500 dollar AS per troy ons,” kata Ibrahim.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Selain Bitcoin, Harga Emas Kembali Naik di Juli - kompas.id"
Posting Komentar