Sebanyak 523 juta koin NEM ini diketahui diketahui terkirim ke akun lain pada Sabtu (27/1) pukul 3.00 pagi waktu setempat.
Dikutip detikINET dari CNBC, Minggu (28/1/2018), Coincheck menangani sekitar 6% perdagangan NEM. Berdasarkan data CryptoCompare, Coincheck berada di urutan keempat pangsa pasar cryptocurrency.
Berkenaan dengan kejadian ini, Coincheck untuk sementara membatasi penarikan semua mata uang, termasuk yen, dan perdagangan cryptocurrency selain Bitcoin, sambil melakukan penyelidikan.
Pembobolan Coincheck menjadi peringatan bagi bursa mata uang virtual lainnya agar lebih ketat dan berhati-hati. Sebelumnya, hal serupa menimpa bursa cryptocurrency asal Korea Selatan.
Beberapa waktu lalu, Youbit kehilangan 17% dari aset digital miliknya. Tak lama kemudian, Yapian, perusahaan induknya, mendaftarkan status perusahaannya bangkrut.
Kasus lebih parah dialami Gox yang mendaftarkan bangkrut pada 2014. Bursa cryptocurrency yang berbasis di Tokyo, Jepang ini kehilangan 750 ribu koin Bitcoin milik penggunanya dan dan 100 ribu Bitcoin milik mereka sendiri. Saat itu, Gox adalah bursa Bitcoin terbesar.
Analis Morgan Stanley memperkirakan, pada pertengahan Desember 2017, lebih dari USD 630 juta dalam bentuk Bitcoin digondol hacker. (rou/rou)
Baca Or Read Again https://inet.detik.com/security/d-3837049/hacker-bobol-bursa-saham-bitcoin-jepang-rp-71-triliunBagikan Berita Ini
0 Response to "Hacker Bobol Bursa Saham Bitcoin Jepang Rp 7,1 Triliun"
Posting Komentar