Search

The Fed Bikin Bursa Saham Merah, Bitcoin cs Ikutan Ambles - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto utama berbalik ke zona koreksi pada perdagangan Rabu (6/4/2022), setelah pejabat bank sentral AS menyatakan akan mengetatkan moneter secara agresif untuk mengekang inflasi yang meninggi.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:15 WIB, hanya koin digital (token) Terra dan dua token berjenis stablecoin yakni Tether dan USD Coin yang menguat pada hari ini.

Terra menguat 0,76% ke level harga US$ 116,92/koin atau setara dengan Rp 1.680.140/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.370/US$).


Sedangkan sisanya terpantau terkoreksi. Bitcoin ambles 3,06% ke level harga US$ 45.260,64/koin atau setara dengan Rp 650.395.397/koin, Ethereum ambruk 4,96% ke level US$ 3.346,83/koin atau Rp 48.093.947/koin.

Selanjutnya Solana ambrol 4,97% ke US$ 125,55/koin (Rp 1.804.154/koin), Cardano anjlok 6,11% ke US$ 1,14/koin (Rp 16.382/koin), dan Avalanche tergelincir 6,15% ke US$ 90,46/koin (Rp 1.299.910/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Kripto

Koreksinya pasar kripto sejalan dengan pergerakan pasar saham global yang juga terkoreksi setelah pejabat bank sentral AS menyatakan akan mengetatkan moneter secara agresif yang memicu kembali kekhawatiran akan resesi.

Gubernur The Fed, Lael Brainard mengatakan bahwa pihaknya perlu menurunkan neracanya "secara cepat" untuk menekan inflasi.

"Inflasi terlalu tinggi dan menyimpan risiko kenaikan lanjutan. The Fed perlu secara bertahap mendongkrak suku bunga acuan (Fed Funds Rate)," tuturnya, dikutip CNBC International.

Komentar tersebut membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar melesat ke level 2,56%, yang merupakan tertinggi sejak Mei 2019.

Investor juga mengawasi Eropa, karena perang antara Rusia-Ukraina berlarut-larut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuding Rusia melakukan kejahatan perang yang menewaskan 300 orang di Bucha, pinggiran kota dekat Kyiv. Rusia membantah dan menduga itu hanya sandiwara Ukraina dengan mayat-mayat palsu.

Meski sebagian besar kripto terkoreksi karena pernyataan Brainard tersebut, tetapi beberapa kripto masih cenderung menguat pada hari ini.

Salah satunya yakni token 'meme' Dogecoin, di mana harganya masih melesat 6,73% ke US$ 0,1614/koin (Rp 2.319/koin). Cerahnya Dogecoin terjadi setelah CEO Tesla, yakni Elon Musk memborong saham Twitter pada Senin lalu waktu AS.

Di lain sisi, data blockchain dari Glassnode menunjukkan bahwa pemegang Bitcoin jangka pendek telah menempatkan posisinya sejak harga terendah Bitcoin yang terjadi pada 22 Januari.

Namun, volume rata-rata pasokan Bitcoin yang disimpan di dompet digital para pemegang Bitcoin jangka panjang (whales) telah stabil.

"Ini umumnya menunjukkan bahwa kelompok dompet ini berkontribusi paling sedikit terhadap tren akumulasi saat ini," tulis Glassnode dalam laporan risetnya, dikutip dari CoinDesk.

Bitcoin SupplySumber: Glassnode & CoinDesk

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/vap)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220406094359-17-329177/the-fed-bikin-bursa-saham-merah-bitcoin-cs-ikutan-ambles

Bagikan Berita Ini

0 Response to "The Fed Bikin Bursa Saham Merah, Bitcoin cs Ikutan Ambles - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.