Search

Terungkap! Ini Pemicu Bikin Harga Bitcoin Babak Belur - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto sedang mengalami paruh pertama tahun ini yang brutal. Dari penghentian penarikan dan transaksi, investor menjual kepemilikan pada aset berisiko, hingga adanya badai PHK di beberapa perusahaan besar.

Hal tersebut, sontak menyeret kapitalisasi pasar kripto di bawah US$ 1 triliun yang turun dari US$ 3triliun pada November 2021.

Bahkan, Bitcoin jatuh ke level terendah 18 bulan di bawah US$23.000/keping atau anjlok 15% dalam 24 jam terakhir. Sementara, Ethereum merosot 17%.


Aksi jual terjadi karena investor merotasi aset paling berisiko akibat potensi hambatan ekonomi makro dan kenaikan suku bunga. Perdagangan kemarin menunjukkan bahwa investor mulai terlihat panik dan tidak percaya terhadap pasar kripto.

Celcius, merupakan salah satu platform pinjaman kripto yang popular, tengah mengalami krisis likuiditas. Celcius menjadi popular karena menawarkan kepada pengguna hasil hingga 18,63% dari simpanan mereka.

Token Celcius turun dari US$7 menjadi sekitar 33 sen pada tahun 2021 dan anjlok lebih dari 50% dalam sepekan terakhir. Dana pengguna senilai US$26 miliar telah berkurang lebih dari setengahnya sejak Oktober.

Kemarin, Celcius kembali mengejutkan pasar karena mengumumkan bahwa semua penarikan, pertukaran dan transfer antar akun telah dihentikan sementara karena kondisi pasar yang ekstrem. Hal tersebut dilakukan untuk menstabilkan likuiditas dan operasi.

Binance yang juga merupakan platform kripto terbesar di dunia, ikut menghentikan penarikan bitcoin selama lebih dari tiga jam karena macet pada sistemnya.

Direktur Utama Changpeng Zhao mengatakan perbaikan hanya akan memakan waktu setengah jam, lalu dia mengubah kembali perkiraannya dan menambahkan waktu lebih lama lagi.

Dalam serangkaian tweet, Binance mengumumkan bahwa dana deposit tidak terpengaruh dan menjelaskan bahwa masalah tersebut berasal dari perbaikan yang telah dijadwalkan.

Zhao meyakinkan pelanggan bahwa semua dana masuk ke program SAFU, yang merupakan program dana aset aman untuk pengguna dan telah didirikan oleh Binance sejak tahun 2018.

Selama penghentian penarikan, Zhao mengumumkan bahwa masih mungkin bagi pemegang koin untuk mengambil koin mereka di jaringan lain seperti CEP-20.

PHK Menjelang 'Crypto Winter'

BlockFi, merupakan start-up yang didirikan Peter Thiel, telah memangkas biaya dengan mengurangi jumlah pekerja dan mengumumkannya pada Senin (13/6). BlockFi berencana akan mengurangi sebanyak 20% pekerjanya.

Direktur BlockFi Zac Prince mengatakan perubahan dramatis dalam kondisi ekonomi makro memiliki dampak negatif pada pertumbuhan.

Sementara itu, akhir pekan lalu, Crypto.com juga mengumumkan rencananya untuk mengurangi 260 pekerja.

Hal serupa juga akan dilakukan oleh Gemini yang akan memberhentikan 10% dari pekerjanya. Gemini juga memperingatkan bahwa industri ini berada dalam fase kontraksi yang dikenal sebagai "Crypto Winter". Crypto Winter merupakan situasi saat harga kripto turun secara berkepanjangan.

Coinbase juga telah memperpanjang jeda perekrutannya dan membatalkan beberapa tawaran pekerjaan.

Ben McMillan, Pendiri IDX Digital Assets menilai bahwa kemungkinan pasar kripto diperdagangkan lebih rendah masih ada. Namun, dia memprediksikan bahwa di kuartal III dan IV, bitcoin akan berada pada posisi yang lebih baik dari kondisi saat ini dikarenakan akan ada "risk taker" investor yang akan mulai membeli bitcoin.

Dia juga menilai bahwa apa yang terjadi saat ini pada jatuhnya harga bitcoin merupakan salah satu level terendah, di mana peluang bitcoin untuk jatuh kembali lebih kecil.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Tensi Geopolitik Mulai Turun, Mata Uang Kripto Diburu Lagi


(aaf/aaf)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220614122952-17-346913/terungkap-ini-pemicu-bikin-harga-bitcoin-babak-belur

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terungkap! Ini Pemicu Bikin Harga Bitcoin Babak Belur - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.