JAKARTA, investor.id - Pasar kripto dan Bitcoin kembali lesu pada Senin (18/12/2023). Penurunan ini memicu berbagai reaksi, terutama dari para investor yang berusaha untuk mengamankan keuntungan mereka menjelang akhir 2023.
Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, data on-chain mengungkapkan bahwa penurunan harga ini dipicu oleh aksi ambil untung yang signifikan. Selama seminggu, Bitcoin mengalami aliran masuk bersih sebesar US$ 860 juta ke bursa kripto, mencapai level tertinggi sejak Maret, menurut data dari IntoTheBlock.
“Ini adalah tanda yang cukup jelas bahwa banyak investor memutuskan untuk mengambil sebagian dari keuntungan mereka setelah Bitcoin melonjak 65% dari level US$ 27.000 pada Oktober,” ungkap Fyqieh, Senin (18/12/2023).
Advertisement
Fyqieh menjelaskan, perdagangan Bitcoin saat ini berada di kisaran antara level tertinggi sekitar US$ 45 ribu dan level terendah sekitar US$ 39.400. Dengan demikian, ada probabilitas yang signifikan bahwa harga akan bergerak menuju salah satu dari level ini untuk mengisi kesenjangan yang ada.
Menurut Fyqieh, ada spekulasi bahwa harga Bitcoin dapat turun lebih jauh ke zona likuiditas di bawah US$ 40 ribu, yang mungkin menjadi pemicu untuk mencapai level tertinggi berikutnya. Pasar kripto saat ini terkonsolidasi dalam kisaran yang sempit, mengikuti pola yang mirip dengan yang pernah kita saksikan sebelumnya.
Oleh karena itu, penutupan tahun ini di atas level US$ 45.000 akan menjadi sinyal positif bagi para bullish, yang mungkin mengindikasikan bahwa keluar dari fase bearish. “Namun, jika penutupan tahun tidak memenuhi ekspektasi ini, kita dapat mengharapkan Bitcoin untuk tetap bergerak dalam kisaran tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama,” tambah Fyqieh.
Fyqieh menyebut, Bitcoin Fear & Greed Index juga memberikan gambaran yang menarik. Meskipun masih berada dalam kategori ‘Greed’, indeks ini menunjukkan penurunan signifikan dalam minat risiko para pelaku pasar. Ini bisa menjadi tanda bahwa minat investor terhadap pasar kripto sedang menurun. Penurunan minat ini bisa memengaruhi harga kripto secara negatif, memberikan peluang bagi investor untuk membeli aset kripto dengan harga yang lebih rendah.
Minggu ini, lanjut Fyqieh, pasar akan memperhatikan laporan ekonomi penting yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Laporan-laporan ini akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang kondisi konsumen, yang merupakan salah satu faktor utama dalam perekonomian Amerika Serikat (AS) dan global.
“Data ekonomi ini akan membantu investor dalam mengevaluasi apakah penurunan suku bunga yang banyak diantisipasi akan terjadi sesuai dengan perkiraan saat ini, yaitu pada bulan Maret 2024, atau apakah ada alasan untuk menunda penurunan suku bunga karena kondisi ekonomi yang lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya,” jelas Fyqieh.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMiU2h0dHBzOi8vaW52ZXN0b3IuaWQvbWFya2V0LzM0OTAyMy9pbmktcGVtaWN1LXBhc2FyLWtyaXB0by1kYW4tYml0Y29pbi1rZW1iYWxpLWxlc3Ut0gEA?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Pemicu Pasar Kripto dan Bitcoin Kembali Lesu - Investor.ID"
Posting Komentar