"(Utang) kalau ditotalin mungkin sekitar Rp 12 juta. Saya sebelumnya sempat sakit juga. Satu bulan nggak bisa duduk, nggak bisa ke mana-mana, hanya tiduran. (Sakit) turun bero," jelas Nurhadi dalam wawancara eksklusif detikcom, Kamis (29/11/2018).
Nurhadi menambahkan, selain sakit, alasan dia tidak bermain trading Bitcoin lagi adalah komputer jinjingnya rusak.
"Saya trading, trading Bitcoin. (Alasan utang banyak) ya itu, karena laptop sempat rusak. Saya kan itu yang kemarin sebulan sakit (untuk) kedua kalinya. Sakit pertama kan saya sempat sakit panjang dan saat itu butuh uang untuk saya berobat, makan, dan lain-lain. Untuk membenarkan laptop itu, saya tunda dulu, jadi saya setop trading dulu," terang Nurhadi.
Dia kemudian menjelaskan, selain untuk kebutuhan sehari-hari, dia berutang untuk membayar cicilan motor gede (moge)-nya.
"Utang-utang saya antara lain dari motor juga, (cicilan) motor belum bayar empat bulan. Utang ke rentenir juga," ucap Nurhadi.
Sebelumnya, Nurhadi dan istrinya, Sari, ditangkap di Kelurahan Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/11) pukul 14.30 WIB. Keduanya diyakini sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Dufi.
Jasad Dufi ditemukan warga di dalam sebuah drum di daerah Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11), sekitar pukul 06.00 WIB. Dufi tewas dengan luka senjata tajam di sekeliling leher.
Setelah diperiksa penyidik kepolisian, Nurhadi mengaku gelap mata karena ingin merampas mobil Dufi. Nurhadi berniat menjual mobil korban untuk menutupi utang.
(aud/rvk)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ngaku Trader Bitcoin, Nurhadi Incar Mobil Dufi karena Terlilit Utang - Detikcom"
Posting Komentar