Selamat Ulang Tahun ke-10 Bitcoin, Berapa Hargamu Sekarang?

Jakarta - Perjalanan bitcoin sudah mencapai umur 10 tahun. Akan tetapi, nilainya kini terus turun. Harga satu bitcoin pada Kamis lalu berada di level US$ 6.320 atau Rp 94 juta (kurs Rp 14.900). Angka ini turun drastis dibandingkan posisi tertingginya di Desember 2017 sebesar US$ 20.000 atau Rp 299 juta.

Di awal tahun ini, mata uang digital dijual Rp 13.500 dan terus mengalami penurunan. Rabu pekan lalu menandai hari jadi bitcoin ke-10. Kala itu, Satoshi Nakamoto merupakan orang pertama yang pertama kali merilis cara penggunaan bitcoin. Hal tersebut dirilis pada krisis keuangan 2008 silam. Ini merupakan alternatif mata uang selain dolar Amerika Serikat (AS).

Nakamoto menjelaskan bagaimana bitcoin dapat dibuat melalui proses yang disebut penambangan. Proses tersebut membutuhkan komputer canggih untuk memecahkan masalah matematika yang rumit. Beberapa bulan setelah kertas putih diterbitkan, Nakamoto menambang blok bitcoin pertama, yang menghasilkan 50 bitcoin.

Nakamoto adalah nama samaran dan bahkan satu dekade kemudian, masih belum jelas siapa sebenarnya itu. Namun penerbitan bitcoin adalah momen yang inovatif.
Menurut Maya Kumar, seorang eksekutif Inggris dan Irlandia di Luno, sebuah aplikasi yang membantu pengguna membeli bitcoin, itu membuka jalan bagi fase berikutnya dalam evolusi uang.

"Penemuan bitcoin dan blockchain yang mendasarinya telah memungkinkan kita semua untuk membayangkan kembali uang. Kami melihat sistem keuangan paralel baru sedang dibangun secara real time," ujar Kumar seperti dikutip dari CNN, Senin (5/11/2018).

Bitcoin bergantung pada kriptografi, yang menggunakan kode tersembunyi untuk berkomunikasi. Pengguna dapat melakukan transaksi langsung di bawah nama samaran, mengambil kekuasaan dari bank dan pemerintah, dan tidak dikendalikan oleh otoritas pusat.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk membuat sejumlah koin. Jumlah yang diberikan untuk menyelesaikan setiap masalah berkurang seiring waktu. Sistem Nakamoto hanya memungkinkan sejumlah koin tetap untuk dibuat - ada batas 21 juta bitcoin yang dapat dihasilkan.

Eiland Glover, CEO perusahaan koin Kowala, mengatakan bahwa angka pasti ini akan membatasi masa depan bitcoin.

"Hanya ada begitu banyak bitcoin yang disediakan sehingga jika permintaan tumbuh dan anda memiliki jumlah terbatas, ada deflasi dan volatilitas," kata Glover.

Perusahaannya dan yang lainnya berusaha untuk menciptakan koin yang lebih stabil yang terikat pada dolar AS. Sebuah langkah yang dia yakini akan membuat nilai dari koin tersebut menjadi lebih tidak stabil.

Glover menyebut kertas putih Nakamoto 'kertas dasar yang paling penting' tetapi dia mencatat bagaimana orang telah berusaha memperbaikinya.
Pengadopsi awal Bitcoin terkadang mencoba melakukan transaksi gelap dan ilegal. Seiring waktu, ia mendapat adopsi yang lebih luas.

Pada tahun 2014, Overstock menjadi peritel besar AS pertama yang menerima bitcoin. Perusahaan seperti Expedia dan Microsoft mengikuti, dan sekarang bahkan Starbucks ingin mencari cara untuk membiarkan pelanggan menggunakan bitcoin untuk membayar kopi mereka.

Bitcoin bukan hanya satu-satunya cryptocurrency yang ada. Dari eter dan litecoin bahkan cryptokitties, ada lebih dari 1.500 pilihan. Tetapi bitcoin adalah yang tertua, terbesar dan paling populer.

Meskipun pasokan dan permintaan mempengaruhi volatilitasnya, begitu juga dari pemberitaan. Misalnya, berita tentang peretasan pertukaran cryptocurrency dapat menyebabkan harga turun, sementara potensi regulasi yang lebih ketat mendorong peningkatan.

Namun, popularitas bitcoin yang semakin meningkat dan menunjukkan bahwa koin tidak akan berhasil dalam waktu dekat, menurut beberapa ahli. Stabilitas diperlukan untuk setiap mata uang digital untuk berhasil. (ara/ang)

Let's block ads! (Why?)