Hingga saat ini, Bitcoin belum bisa menembus nilai di atas US$4.000 (Rp 56,2 juta) dalam tiga minggu, sejak 12 bulan setelah diperdagangkan pada lebih dari US$12.000.
Tanda-tanda menunjukkan bahwa investor bitcoin bergerak menuju komoditas yang lebih tradisional, kata Jan Van Eck, CEO Van Eck Associates.
"Saya pikir Bitcoin menarik sedikit permintaan dari emas tahun lalu, pada 2017," kata Van Eck dilansir dari CNBC International pada Rabu (23/1/2019).
"Yang menarik, kami baru saja mensurvei 4.000 investor bitcoin dan investasi nomor satu mereka untuk 2019 adalah emas. Jadi emas pernah hilang dari bitcoin dan sekarang sebaliknya."
Puncak bitcoin dalam 12 bulan ini berada pada angka di atas US$ 20.000 pada Desember 2017, menandakan peningkatan nilainya 25 kali lipat. Selama rentang yang sama, emas menguat 4%. Lebih dari setahun sejak puncak bitcoin, turun 82%, sedangkan emas naik 2,5%.
Mungkin sulit bagi gelombang untuk kembali ke bitcoin dan menjauh dari emas dari sini, kata Tim Seymour, pendiri dan kepala investasi Seymour Asset Management.
"Kami tidak hanya kehilangan semua likuiditas pada [komoditas] yang mendasarinya tetapi juga benar-benar di luar argumen blockchain yang ada, sudah sangat sulit untuk memperdebatkan penyimpanan nilai yang benar-benar mulai kami dengar," kata Seymour pada "ETF Edge" pada Rabu. "Emas adalah penyimpan nilai dan tidak ada yang membantah itu." (hps)
Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190127112906-37-52534/bitcoin-mulai-ditinggalkan-investor-kembali-ke-komoditasBagikan Berita Ini
0 Response to "Bitcoin Mulai Ditinggalkan, Investor Kembali ke Komoditas - CNBC Indonesia"
Posting Komentar