JAKARTA, investor.id - Banyak orang memilih bekerja sambil berinvestasi untuk mempersiapkan diri agar terus memiliki penghasilan dan tabungan setelah pensiun dari pekerjaan. Selain itu, kegiatan investasi juga tidak terlalu banyak memakan waktu, sehingga masih bisa dilakukan tanpa meninggalkan pekerjaan utama. Investasi juga membuat nilai uang yang kamu miliki akan terus meningkat setiap waktunya. Dengan perencanaan keuangan yang matang, kegiatan investasi diyakini mampu membuahkan hasil yang maksimal.
Untuk yang baru akan memulai berinvestasi, ada berbagai jenis-jenis investasi yang bisa kamu coba. Salah satunya adalah investasi di asset kripto seperti Bitcoin.
Baca juga: El Salvador Didesak Setop Bitcoin sebagai Alat Tukar
Selama tiga tahun terakhir, Bitcoin telah menjadi kata yang populer di komunitas keuangan. Popularitas mata uang kripto yang satu ini mulai meroket sejak harganya mencapai US$ 20.000 per keping pada pertengahan tahun 2017.
Nah, disadur dari pintu.co.id, Rabu (2/2) berikut enam hal penting yang harus kita ketahui sebelum memulai membeli Bitcoin, yaitu:
1.Bitcoin is For Everyone!
Jika pernah mendengar bahwa Bitcoin itu rumit dan sukar untuk diperoleh, maka itu adalah stigma yang salah. Semua orang bisa memiliki Bitcoin. Mata uang digital ini dirancang sebagai alat tukar yang terdesentralisasi di atas sebuah buku besar publik atau blockchain. Semua transaksi Bitcoin disimpan secara publik dan permanen di blockchain, yang berarti siapa pun dapat melihat saldo dan transaksi dari setiap alamat Bitcoin. Bitcoin bersifat publik, sehingga tidak ada yang memiliki atau mengendalikan Bitcoin dan semua orang dapat mengambil bagian.
2.Tidak Perlu Beli 1 BTC Langsung!
Setelah melihat harga Bitcoin saat ini, beberapa orang mungkin berpikir dua kali untuk membeli dan berinvestasi Bitcoin. Tetapi sebenarnya kamu tidak perlu membeli satu Bitcoin. Mata uang kripto ini dapat dipecah hingga delapan tempat desimal.
3.Transaksi Bitcoin Transparan
Semua transaksi di jaringan bersifat publik, dapat dilacak, tidak dapat diubah, dan disimpan secara publik di blockchain Bitcoin. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, blockchain merupakan buku besar publik dan semua orang dapat melacak riwayat transasaksi Bitcoin, akun pengirim dan penerima, waktu transaksi hingga nominal Bitcoin yang dikirimkan. Kamu bisa melacak riwayat transaksi dengan memasukkan transaction hash di dalam blockchain explorer seperti Etherscan atau BTC.com.
4.Jumlah Terbatas, Permintaan Tinggi
Sejak awal diciptakan, jumlah Bitcoin di pasaran dibatasi hingga 21 juta Bitcoin. Saat ini ada sekitar 18 juta Bitcoin yang telah berhasil ditambang (mining). Bitcoin baru semakin sulit ditambang karena fenomena Bitcoin Halving yang terjadi setiap empat tahun sekali. Halving berdampak pada pengurangan pasokan Bitcoin di pasar sehingga menyebabkan kelangkaan. Dengan asumsi permintaan tetap atau lebih tinggi dari pasokan baru yang beredar, pasar tidak akan mampu mengimbangi permintaan dan diperkirakan dapat memicu kenaikan harga Bitcoin.
Baca juga: Duh! Pasar Kripto Masih Volatile, Bitcoin dkk Masih Terjebak di Fase Bearish
5.Alternatif Crypto Selain Bitcoin
Selain Bitcoin, ada beberapa aset kripto yang sering diperdagangkan, contohnya Ethereum (ETH), Tether (USDT), Pintu Token (PTU) dan masih banyak lagi.
6.Menyimpan, Menerima, dan Mengirim Cryptocurrency di Wallet Crypto
Wallet atau dompet asset kripto adalah program yang akan menyimpan “kunci” private dan public key sehingga kitåa bisa berinteraksi dengan berbagai blockchain untuk mengirim, menerima dan mengelola aset kripto.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Bagikan Berita Ini
0 Response to "6 Hal yang Perlu Kita Tahu Sebelum Membeli Bitcoin, Apa Aja Yah? - Investor Daily"
Posting Komentar