Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas cryptocurrency kembali cerah bergairah pada Rabu (2/2/2022) waktu Indonesia, di mana investor mulai memburu pasar kripto di harga rendah pada akhir Januari lalu.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:25 WIB, hanya dua koin digital (token) berjenis stablecoin yakni Tether dan USD Coin yang diperdagangkan di zona merah pada hari ini.
Sedangkan sisanya kembali diperdagangkan di zona hijau. Bitcoin menguat 0,52% ke level harga US$ 38.458,77/koin atau setara dengan Rp 551.114.174/koin (asumsi kurs Rp 14.330/US$), Ethereum melesat 2,64% ke level US$ 2.757,34/koin atau Rp 39.512.682/koin.
Berikutnya Cardano melonjak 4,11% ke US$ 1,09/koin (Rp 15.620/koin), Solana melompat 6,62% ke US$ 108,74/koin (Rp 1.558.224/koin), dan Polkadot terapresiasi 4,19% ke US$ 20,03/koin (Rp 287.030/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
|
Bitcoin dan kripto lainnya mulai konsisten bergerak di zona hijau pada awal Februari tahun ini, setelah pada Januari lalu sempat berfluktuasi dan cenderung terkoreksi.
Beberapa analis memperkirakan harga kripto akan pulih pada bulan ini, karena beberapa cryptocurrency alternatif (altcoin) mulai mengungguli Bitcoin selama sepekan terakhir.
Pulihnya kembali pasar kripto juga didorong oleh investor kripto yang kembali masuk di aset tersebut, di mana mereka masuk atau membeli di harga rendah (buy on dip).
Pasar pun memprediksi bahwa bulan Februari merupakan bulan yang positif bagi pasar kripto. Pasalnya secara historis, sebagian besar kripto termasuk Bitcoin menghasilkan return yang positif di Februari.
Beberapa analis memperkirakan hambatan regulasi akan memudar dalam jangka pendek dan dapat meningkatkan sentimen investor.
Hal ini terukur pada Fear & Greed Index yang mulai naik dari posisi terendah atau posisi sangat ekstrem, yang berarti sentimen bearish sudah mulai memudar.
Bahkan, indeks yang mengukur sikap psikologis investor di pasar kripto kini mendekati posisi terendah Juli 2020, yang mendahului pemulihan harga kripto.
Sumber: CoinDesk & Arcane Research
|
Namun, beberapa analis lainnya masih cenderung skeptis karena mereka menilai bahwa risiko dari makroekonomi dan tindakan keras regulator masih cukup tinggi.
"Kekhawatiran regulasi muncul ketika pemerintahan Biden bersiap untuk mengeluarkan perintah eksekutif pada bulan Februari untuk mengatur Bitcoin sebagai masalah keamanan nasional," kata Marcus Sotiriou, analis di broker aset digital Global Block yang berbasis di Inggris, dilansir dari CoinDesk Selasa (1/2/2022).
Sementara itu dari India, kabar kurang menggembirakan datang di mana Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman pada Selasa resmi mengenakan pajak sebesar 30% atas pendapatan dari transfer aset digital virtual.
"India akhirnya berada di jalur untuk melegitimasi sektor kripto di India," kata Nischal Shetty, salah satu pendiri dan CEO WazirX, bursa kripto terbesar di India.
Namun, pengumuman dari pengenaan pajak atas penghasilan dari kripto tersebut tidak memicu respon pasar yang signifikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220202093948-17-312190/yes-harga-bitcoin-cs-mulai-menunjukkan-tanda-tanda-bangkit
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yes! Harga Bitcoin Cs Mulai Menunjukkan Tanda-tanda Bangkit - CNBC Indonesia"
Posting Komentar