Search

Bitcoin CS Lesu Pekan ini, Gegara Rusia Bakal Perang? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan mata uang kripto terbilang biasa-biasa saja di pekan ini, bahkan kenaikan harga bitcoin masih kalah dari emas dunia.

Melansir data dari Coin Market Cap, bitcoin pada perdagangan Sabtu (12/2) pukul 11:23 WIB berada di kisaran US$ 42.414,19/koin atau melemah 2,05% dalam 24 jam terakhir. Sementara dalam 7 hari terakhir, tercatat menguat 2,02% saja.

Untuk aset kripto dengan volatilitas yang tinggi, penguatan 2% dalam sepekan terbilang kecil. Bandingkan dengan emas yang melesat 1,75% pada perdagangan Jumat kemarin, dan selama sepekan melesat lebih dari 2,8%.


Bitcoin banyak yang menyebutnya sebagai emas digital, sehingga sering dibanding-bandingkan dengan emas. Kenaikan emas sendiri terjadi akibat kemungkinan Rusia menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan.

Kemarin, Jake Sullivan, penasehat keamanan nasional Gedung Putih mengatakan Rusia kemungkinan akan menyerang Ukraina dalam hitungan hari. Ia juga menyarankan warga Amerika Serikat yang berada di Ukraina untuk meninggalkan negara tersebut.

"Warga Amerika yang berada di Ukraina harus meninggalkan negara tersebut secepatnya, dalam kondisi apapun dalam tempo 24 hingga 48 jam ke depan," kata Sullivan sebagaimana dilansir Kitco.

Ia juga mengatakan ada berbagai kemungkinan serangan militer yang akan dilakukan Rusia, dan bisa jadi akan dimulai dari serangan udara.

"Saya tidak bisa memprediksi dengan pasti seperti apa serangan militer yang akan dilakukan. Seperti saya sebutkan sebelumnya, kemungkinan serangan yang terbatas, atau bisa jadi lebih ekspansif, tetapi kemungkinan besar akan melibatkan perebutan sejumlah wilayah di Ukraina, kota-kota besar, termasuk juga ibu kota," tambah Sulivan.

"Emas mendapat inflow akibat permintaan safe haven sebab kita melihat risiko geopolitik di luar sana dan kekhawatiran akan dampak dari suku bunga tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Chris Gaffney, president of world market di TIAA Bank, sebagaimana diwartakan CNBC International, Jumat (11/2).

Sejarah juga menunjukkan emas cenderung menguat saat terjadi perang. Lantas bagaimana dengan si emas digital alias bitcoin? Apakah bisa mata uang kripto paling populer ini bisa menyaingi emas?

Belum bisa dipastikan bagaimana reaksi bitcoin jika terjadi perang. Pada tahun 2014, Rusia juga pernah menginvasi Ukraina, tetapi saat itu bitcoin dan aset kripto lainnya belum sepopuler sekarang.

Tetapi yang pasti, invasi Rusia ke Ukraina bisa berdampak buruk bagi aset kripto. Sebab, Ukraina sedang memposisikan diri sebagai hub kripto dunia.

Chainanlysis memberikan estimasi sekitar US$ 8 miliar mata uang kripto keluar masuk Ukraina secara tahunan, sebagaimana diwartakan Fortune, Senin (31/1).

Selain, New York Times melaporkan transaksi harian mata uang kripto di Ukraina mencapai US$ 150 juta, melebihi volume transaksi antarbank mata uang hryvnia.

Selain bitcoin, aset-aset kripto lainnya juga lesu. Ethereum dalam 24 jam terakhir turun lebih dari 4%, dan dalam 7 hari minus 2,65%. BNB juga mengalami nasib yang sama, dalam 7 hari melemah 3,4% dan minus 2,9% dalam 24 jam terakhir. Cardano penurunannya sebesar 5,4% dalam 7 hari, dan 4,7% dalam 24 jam.

Ripple (XRP) lebih baik nasibnya, dalam 7 hari mampu melesat lebih dari 15%, tetapi dalam 24 jam terakhir sudah merosot lagi lebih dari 5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220212113434-17-314905/bitcoin-cs-lesu-pekan-ini-gegara-rusia-bakal-perang

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bitcoin CS Lesu Pekan ini, Gegara Rusia Bakal Perang? - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.