Ambil Sikap Hati-Hati, Bitcoin Cs Menguat Tipis - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Aset atau instrumen investasi beresiko seperti mata uang kripto kompak menguat tipis hari ini, tapi melemah secara mingguan.

Tingginya inflasi di Amerika Serikat (AS) membuat bank sentral AS (Federal reserve/The Fed) bersiap melakukan siklus pengetatan moneter. Mengacu kepada data Departemen Tenaga Kerja AS bahwa inflasi di bulan Februari 2022 tercatat naik ke 7,9% secara year on year (yoy) dan menjadi kenaikan inflasi tertinggi sejak 40 tahun. Tidak hanya itu, analis memprediksikan kenaikan harga bahan bakar akan mencapai di atas 9% di Maret.

Dampak dari sanksi ekonomi terhadap Rusia memicu harga komoditas melonjak, membuat inflasi meningkat, dan perang di Ukraina yang membuat volatilitas di pasar dunia tetap tinggi.

Pekan depan, The Fed dijadwalkan akan memberikan keputusan kenaikan suku bunga acuan pada Kamis (17/3) pukul 1 pagi waktu setempat.

Menurut Ketua Ahli Strategi Suku Bunga di Bank of America Global Research Mark Cabana memproyeksikan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya 5 kali tahun ini dan 4 kali di 2023.

Hasilnya kripto mengalami pergerakan fluktuatif, Melansir coinmarketcap.com, Bitcoin dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar sempat turun 0,23% pada perdagangan pagi menjelang siang, tapi berhasil pulih dan naik 0,32% secara harian. Sedangkan, nilai pasar token kripto pesaingnya yakni Ethereum naik tipis 0,36% hari ini. Namun, ambruk 1,57% sepanjang pekan ini.

Seiring dengan fluktuatifnya koin berkapitalisasi pasar besar, koin-koin lainnya juga terpantau bergerak beragam. Binance Coin terpantau naik tipis 0,01%, tapi turun 0,06% secara mingguan. Solana bergerak menguat 0.96% secara harian dan anjlok 5,34% dalam sepekan.

Selain itu, aset safe haven seperti emas dunia pada perdagangan hari Jumat (11/3) turun 0,39% ke US$1.988,14/troy ons, Padahal pada Kamis (10/3) sempat naik tipis 0,22% ke level US$ 1.996,86/troy ons.

Dengan adanya agenda The Fed yang akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya pada pekan depan, membuat investor sepertinya masih "wait and see" sehingga aset aman dan berisiko bergerak beragam.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(aaf/aaf)

Adblock test (Why?)