Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap instrumen investasi memiliki karakter yang berbeda-beda baik imbal hasil hingga risikonya. Maka dari itu, pendekatan dalam memilih instrumen investasi pun akan berbeda, salah satunya perihal valuasi di kripto.
Di industri kripto, mayoritas penggeraknya ada dua hal, yakni akibat dari supply dan demand serta sentimen global yang terjadi. Contohnya saja saat suku bunga dinaikkan, maka harga kripto akan ikut terdampak dan bergerak.
"Kalau kita lihat ada pengumuman suku bunga, coba dites, coba dinaikkan agak signifikan, itu semua instrumen akan melebur semua. Apalagi ini (kripto) marketnya 24 jam," kata Ryan Filbert, Praktisi dan Inspirator Investasi di Indonesia dalam CNBC Indonesia Investment Expo 2023, Kamis, (14/9/2023).
Secara sederhana, sebagai contoh bitcoin (kripto dengan market cap terbesar di dunia), kita dapat menjadi seorang trader atau pun seorang miner/penambang bitcoin.
"Jadi boleh milih dua jalur di bitcoin. Jadi trader atau siapkan graphic card dan colok ke bitcoin jadi penambang kripto. Dari situ muncul biaya listrik dan modal untuk menambang bitcoin," ujar Ryan.
Jika berkaca dalam instrumen investasi yang lain, misalkan saham, kita dapat memanfaatkan analisis fundamental dalam memvaluasi suatu perusahaan dengan memperhatikan laba, penghasilan, jumlah utang, dan lainnya.
Namun berbeda halnya dengan kripto yang lebih mengandalkan white paper sehingga kita tidak bisa membawa pengetahuan kita memvaluasi dalam sebuah instrument investasi ke dalam instrumen investasi lainnya.
Bitcoin contohnya seringkali disebut sebagai gold 2.0 karena perlakukannya yang mirip.
"Kenapa bitcoin disebut gold 2.0? karena perlakukannya mirip. Tapi kalo analisis fundamental itu agak panjang karena menghasilkan teknologi baru. Itu contoh bitcoin untuk bisa memberikan framework berpikir agar menganalisis seperti itu," tambah Ryan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Lebih Cuan Investasi Saham atau Kripto?
(rev/rev) Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMibGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL215bW9uZXkvMjAyMzA5MTUwNDM2NDMtNzItNDcyNjExL2dpbmktbGhvLWNhcmEtbWVuY2FyaS1rcmlwdG8teWFuZy1zYWxhaC1oYXJnYdIBcGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL215bW9uZXkvMjAyMzA5MTUwNDM2NDMtNzItNDcyNjExL2dpbmktbGhvLWNhcmEtbWVuY2FyaS1rcmlwdG8teWFuZy1zYWxhaC1oYXJnYS9hbXA?oc=5
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gini Lho Cara Mencari Kripto yang Salah Harga - CNBC Indonesia"
Posting Komentar