Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto secara umum melemah dalam 24 jam terakhir saat kondisi likuiditas fiat masih berada dalam posisi rendah. Merujuk dari CoinMarketCap pada Sabtu (9/9/2023) pukul 09.17 WIB, pasar kripto mayoritas melemah.
Bitcoin naik 1,49% ke US$25.867,19 dan secara mingguan menguat tipis 0,37%. Ethereum terdepresiasi 0,69% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari naik tipis 0,29%.
BNB turun 1,13% secara harian dan dalam sepekan menguat sangat tipis 0,01%. Begitu pula dengan Solana yang anjlok 2,2% dalam 24 jam terakhir serta secara mingguan menguat 0,35%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,26% ke angka 1.100,30. Open interest terdepresiasi 0,94 % di angka US$22,66 miliar.
Dilansir dari coindesk.com, pasar kripto terpukul menunggu bitcoin halving yang keempat di awal tahun 2024 mendatang. Hadiah penambangan bitcoin yang dikurangi separuh ini diharapkan mampu menjadi katalis utama dan membuat harga kripto mengalami kenaikan besar-besaran.
Namun, para pedagang harus memperhatikan bahwa halving sebelumnya tidak serta merta mendorong kenaikan harga sendirian.
Makro kemungkinan besar juga memainkan peran penting, terutama dalam bentuk kondisi likuiditas fiat yang melimpah, menurut data yang dilacak oleh MacroMicro.
Besarnya ekspektasi tren kenaikan halving telah dan akan terus bergantung pada bank-bank sentral utama, seperti bank sentral AS (The Fed), bank sentral Eropa (ECB), bank sentral Jepang (BoJ), dan bank sentral China (PBoC).
Ketergantungan akan bank sentral tersebut yang meningkatkan pasokan uang M2 mereka dari tahun ke tahun menjadi hal yang perlu dicermati investor. Sebab M2 agregat dari empat bank sentral utama mewakili nilai total mata uang fiat yang beredar di pasar.
Sebagai catatan, kenaikan pasca-halving sebelumnya ditandai dengan pertumbuhan jumlah uang beredar M2 agregat sebesar 6% atau lebih tinggi pada The Fed, ECB, BOJ, dan PBoC.
Sementara itu, pasar bearish bertepatan dengan perlambatan tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar.
Pola ini memvalidasi argumen populer bahwa bitcoin adalah murni permainan likuiditas fiat.
Lebih lanjut, meskipun tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar M2 telah berubah positif pada tahun ini, namun masih jauh di bawah angka 6%.
The Fed dan sebagian besar bank sentral lainnya telah menaikkan suku bunga dengan cepat selama 12-18 bulan terakhir untuk mengendalikan inflasi, dan kemungkinan pembaruan pelonggaran likuiditas dalam beberapa bulan ke depan tampaknya rendah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Pasar Kripto 'Galau', Investor Siaga Satu
(rev/rev) Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMicWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDkwOTA5MzkzNS0xNy00NzA5MTgvc2VudGltZW4tYml0Y29pbi1oYWx2aW5nLWp1c3RydS1iaWtpbi1rcmlwdG8tYW1ibGVz0gF1aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjMwOTA5MDkzOTM1LTE3LTQ3MDkxOC9zZW50aW1lbi1iaXRjb2luLWhhbHZpbmctanVzdHJ1LWJpa2luLWtyaXB0by1hbWJsZXMvYW1w?oc=5
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sentimen Bitcoin Halving Justru Bikin Kripto Ambles? - CNBC Indonesia"
Posting Komentar