Sejarah Bicara Bitcoin Berlari Kencang di Juli, Tahun Ini Gimana? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Bitcoin secara historis sepanjang Juli mayoritas berada di zona positif. Data historikal ini berpotensi kembali terjadi pada Juli 2024 mengingat sentimen yang ada saat ini masih tergolong cukup baik.

Dilansir dari Refinitiv, Bitcoin mengalami kenaikan pada 29 dan 30 Juni 2024 yang masing-masing menguat 1,37% dan 1,55%. Hal ini membuat Bitcoin kembali berada di level US$62.000.

Tidak sampai di situ, secara historikal, kinerja Bitcoin pada Juli mayoritas berada di zona hijau.

Sejak 2016 hingga 2023 atau dalam delapan kali kejadian, lima diantaranya cenderung berada di zona positif atau sekitar 62,5% dengan rata-rata kenaikan 10,22% dan median atau nilai tengah berada di angka 16,4%.

Berbagai sentimen positif juga datang terhadap risk asset khususnya kripto, salah satunya seperti yang dikutip dari cryptoslate, bahwa transaksi Bitcoin skala menengah meningkat, mencerminkan kematangan pasar dan pertumbuhan ritel.

Volume transfer relatif Bitcoin, disesuaikan berdasarkan entitas dan dikategorikan berdasarkan ukuran transfer, menunjukkan tren yang rumit di berbagai rentang transaksi. Pada Januari 2024, transfer di bawah US$1.000 merupakan bagian kecil dari aktivitas keseluruhan. Terutama, transaksi antara US$1.000 dan US$10.000 mengalami peningkatan kecil, mencerminkan partisipasi ritel yang bertahap.

Transfer yang lebih besar, mulai dari US$10.000 hingga US$100.000 dan US$100.000 hingga US$1 juta, menunjukkan peningkatan dan tetap sekitar 20-30% dari total volume. Ini menunjukkan peningkatan aktivitas institusional. Sementara itu, kategori US$1 juta hingga US$10 juta juga menunjukkan pertumbuhan, sementara transfer di atas US$10 juta mengalami penurunan.

Antara pertengahan Januari dan April, volume di atas US$10 juta mengalami kebangkitan sebelum mengalami penurunan, mencapai titik terendah pada bulan Mei.

Level untuk transfer terbesar kembali meningkat pada akhir Mei dan telah stabil sejak itu. Rentang lainnya bergerak relatif, kecuali transfer di bawah US$100.000 yang tetap stabil.

Dibandingkan dengan data historis sejak tahun 2017, pada tahun lalu terjadi penurunan dominasi transaksi terkecil, digantikan oleh volume menengah, terutama yang melebihi US$100.000.

Pergeseran ini menyoroti semakin matangnya basis pengguna Bitcoin, dengan meningkatnya ketergantungan pada transaksi yang signifikan, yang berpotensi selaras dengan kondisi pasar pasca-halving dan jejak kelembagaan yang semakin matang.

Foto: Transfer Volume Breakdown by Size Sumber: Crypto Slate (Glassnode)

Selain itu, data dari Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir terpantau cenderung melemah. Hal ini berujung pada probabilitas pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang semakin optimis akan terjadi tahun ini.

Berdasarkan survei CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa tahun ini diperkirakan terjadi dua kali penurunan suku bunga yakni pada September dan Desember dengan total 50 basis poin (bps). Angka ini lebih banyak dibandingkan dengan proyeksi The Fed dalam dot plot pada Juni 2024 yang memperkirakan terjadi satu kali pemangkasan suku bunga tahun ini.

Foto: Meeting Probabilities Sumber: CME FedWatch Tool

Ketika pemangkasan suku bunga terjadi, maka investasi kripto menjadi pilihan yang cukup menarik bagi investor dan hal ini akan berujung pada lonjakan harga kripto termasuk Bitcoin yang merupakan koin dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMigAFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9yZXNlYXJjaC8yMDI0MDcwMTExMTIxNi0xMjgtNTUwNzE0L3NlamFyYWgtYmljYXJhLWJpdGNvaW4tYmVybGFyaS1rZW5jYW5nLWRpLWp1bGktdGFodW4taW5pLWdpbWFuYdIBAA?oc=5

Bagikan Berita Ini